Aleppo Memanggilmu


Oleh : Umar Syarifudin 
(Syabab Hizbut Tahrir Indonesia)

Aleppo bersimbah luka, telah menjadi target serangan koalisi AS, Rusia, Rejim Suriah dan antek-anteknya. Rusia melancarkan serangan udara, sedangkan Suriah melakukan serangan darat. Serangan udara Rusia di Suriah telah merusak atau menghancurkan masjid-masjid dan rumah-rumah sebagai bagian dari kampanye serangan udara bumi hangus yang tampaknya menargetkan warga sipil serta para pejuang.

Kaum kafir Barat terus memperkosa kehormatan, menumpahkan darah, dan membelah Suriah hingga berkeping-keping. Praktis Aleppo sebagai puncak gunung derita di Suriah diselimuti teror setelah sebelumnya dulu hidup sejahtera dan bahagia dibawah naungan Khalifah, negara dan militer. 

Firas Badawi, seorang jurnalis di Aleppo Utara, melaporkan bahwa situasi kemanusiaan di Aleppo semakin hari semakin memburuk. Barang kebutuhan pokok sudah tidak ada lagi di pasar. Jikalau ada, harganya sangat mahal. Warga hanya dapat menikmati listrik empat jam sehari karena bahan bakar untuk pembangkit listrik mulai menipis.

Badawi melanjutkan, serangan udara terus menghujani kami. Salah satunya, jatuh di dekat rumah yang saya tempati. Tak terlihat warga di jalan-jalan Aleppo Utara kecuali hanya beberapa saja. Mereka tidak berani tidur kecuali di ruang bawah tanah untuk menghindari ancaman serangan udara. 

Salah satu dari sedikit dokter tersisa di Aleppo membuat petisi yang meminta Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel membantu menghentikan pengeboman warga sipil, sekolah serta rumah sakit di kota itu. Pengebomaan di Aleppo sudah di luar batas kemanusiaan. Berikut bunyi surat petisi yang ditulis Dokter Hamza Al Khatib sebagaimana yang dirilis republika.co.id (23/8):

Saya merupakan satu di antara sedikit dokter yang bertugas membantu 300 ribu warga yang tersisa di timur Aleppo. Kejahatan berlangsung setiap hari. Rezim Suriah dan serangan udara Rusia secara sistematis menargetkan warga sipil dan rumah sakit di seluruh titik kota. Selama lima tahun, kami telah menjadi saksi tak terhitug jumlah pasien, teman, kerabat yang menderita akibat kekerasan dan menghadapi kematian. Selama lima tahun, negara di dunia hanya mengakui betapa kompleksnya persoalan Suriah, namun hanya sedikit yang melindungi kami.

Bulan lalu ada 42 serangan di fasilitas medis di Suriah. Sebanyak 15 di antaranya merupakan rumah sakit teman dan kolega saya bekerja. Dalam kondisi ini, pelayanan medis di Aleppo bisa benar-benar sepenuhnya terhenti dan membuat 300 ribu orang meninggal. Apa yang menyakitkan bagi kami adalah memilih mana yang akan hidup dan yang akan mati. Bocah kecil terkadang dibawa ke ruang gawat darurat dalam kondisi luka parah, kami pun harus memprioritaskan mereka yang memiliki kesempatan hidup lebih besar, atau memang kami tak memiliki peralatan untuk menyelamatkan mereka. Empat pekan lalu, empat bayi baru lahir meninggal lantaran selang inkubator penyalur oksigen terputus akibat ledakan. 

Meski dalam situasi teror, kami memilih tinggal di sini. Kami berjanji untuk membantu mereka yang membutuhkan. Kami memiliki tugas untuk tetap dan membantu. Yang hanya kami minta sekarang adalah Obama dan Merkel juga melakukan tugas mereka.  Kami tak membutuhkan tangisan, simpati atau doa mereka. Kami meminta mereka bertindak. Kamu membutuhkan bukti bahwa mereka adalah teman rakyat Suriah.

Surat Khatib merupakan ekspresi duka dan luka yang sudah tentu diacuhkan oleh negara-negara Barat .Negara-negara penjajah Barat sadar atas apa yang terjadi dan membaca dengan benar kejadian-kejadian yang berlangsung. Telah pasti bahwa Amerika yang mengatur konflik di Suriah, dan yang mengontrol baik langsung maupun tidak. Sementara pasukan rezim, pasukan koalisi, pasukan Rusia, Angkatan Udara Rusia, sejumlah organisasi yang disebut teroris, dan sejumlah organisasi yang disebut pro-aliansi, semuanya itu hanyalah pion. 

Barat kafir pun terus mengerahkan segenap usaha dalam memanfaatkan semua potensi yang ada baik para politisi, intelektual, pusat-pusat kajian dan media massa, dan sengaja dikerahkan untuk mematahkan revolusi dan menciptakan kengerian berkepanjangan di dada masyarakat Syam. Sedangkan rezim Syam dan para rezim yang mengelilinginya itu berperan sebagai wakil yang tulus dan tulen dari pihak yang mewakilkan kepadanya dan sebagai pegawai yang sangat perhatian terhadap realisasi kepentingan-kepentingan tuannya.

Penguasa negara-negara muslim jika berdiri bersama Amerika dan Barat hanyalah sebuah pesta suksesi dalam perangnya terhadap Islam, karena khawatir atas hegemoninya yang rapuh terhadap pemerintahan Islam, persis sama dengan apa yang ditakutkan oleh Amerika. Sementara di luar Aleppo, penguasa Arab Saudi, penguasa Qatar, dan rezim Turki bekerja untuk mengumpulkan faksi-faksi di belakang antek Amerika, dan memperoleh kepercayaan kafir Barat dalam memainkan peran sebagai antek loyal dalam rangka merealisasikan kepentingan kafir Barat di atas pengorbanan kaum muslimin dan darah umat Islam. setelah itu, datang rezim Jordan dengan menyodorkan daftar organisasi-organisasi penentang AS, yang mereka sebut sebagai teroris yang menjadi target awal.

Sementara rejim Iran yang melemparkan tuduhan yang sangat keji terhadap rakyat Suriah, yaitu menjadi agen Amerika dan Zionis telah menyimpang dan melakukan kebohongan secara sadar, serta menjauhi kemanusiaan dengan mendukung aksi kriminalitas dan pembantaian secara brutal, bahkan berpartisipasi di dalamnya. Itu semua demi mencapai tujuan tertentu yang mencurigakan, yang membuatnya terlibat bersama dengan Amerika dan entitas Yahudi dalam upaya menghancurkan revolusi yang diberkati di Suriah. Iran memainkan nasibnya sendiri di wilayah tersebut untuk jangka panjang.

Maka hendaknya para jendral, ulama, para mubalighoh, para pemikir dan para pemuda agar melakukan peran untuk menolong Aleppo dan seluruh negeri dari penjajahan. Hendaknya segenap para pembela pembebasan Aleppo dan Syam konsisten berjalan di jalan yang lurus, ke arah apa yang bisa menjaga darah umat dan para syuhada agar tidak sia-sia. Tidak tunduk pada garis scenario musuh baik secara global maupun detil. 

Hendaknya ulama dan umat Islam di seluruh negeri-negeri Islam mengatakan kebenaran tanpa takut di jalan Allah. Jangan sampai menjadi corong para penguasa, lalu mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan dan menghalalkan apa yang Allah haramkan, dengan alasan kemaslahatan dan pada kesempatan lain dengan alasan tidak mampu. Umat Islam wajib mengerahkan semua kemampuan untuk mencegah intervensi militer ini, dan mencegah proyek pembantaian yang dirancang kaum kuffar. Tiran despotik pasti tumbang oleh tangan-tangan kaum mukmin. Kesiapan umat menegakkan pemerintahan Islam di Suriah telah sempurna, sehingga dengan tegaknya Daulah Islam yang hakiki seluruh umat akan merasakan aman dan sejahtera.

Kepada saudara-saudara kami, bersegeralah menolong Islam, mengalahkan musuh-musuh dengan kepemimpinan seorang Khalifah yang menjadi perisai kita, dan di belakangnya umat berperang, serta dengannya umat berlindung. Jika demikian, maka Anda telah menyiapkan untuk kemuliaan dan kemenangan di dunia dan akhirat. Jika kita tidak melakukannya, maka musuh-musuh Islam istiqomah menghancurkan umat ini. [VM]

Posting Komentar untuk "Aleppo Memanggilmu"