Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proyek Kereta Gantung Dekat Masjidil Aqsha Sinyal Berbahaya

Proyek berbahaya Zionis-Israel berupa kereta gantung di dekat Masjidil Aqsha
Rencana penjajah Zionis membangun jalur kereta gantung di sekitar Kota Tua Baitul Maqdis dan situs-situs waqaf Islam di dekat Masjidil Aqsha mencemaskan berbagai kalangan.

Ketua komisi tertinggi Islam di kota suci, Syeikh Ikrima Sabri, memperingatkan agar waspada terhadap  proyek tersebut yang dinilainya salah satu rencana yang bertujuan memaksakan karakter Yahudi di Kota Baitul Maqdis terjajah dan menghapuskan peninggalan Islam di sana. Seperti penghapusan terhadap tanah-tanah waqaf yang dikenal dengan  Salawdaha.

“Pernyataan yang dibuat oleh kepala pemerintah kota (Nir Barkat) jelas. Ia ingin menegaskan siapa yang memiliki kekuasaan atas kota Baitul Maqdis dan membicarakan tentang Masjidil Aqsha, serta situs-situs waqaf Islam. Siapapun tahu bahwa Baitul Maqdis, berdasarkan hukum internasional, merupakan kota terjajah dan penjajah tidak memiliki hak untuk mengubah landmark kota dan merusak tempat-tempat sucinya,” ujar Syeikh Sabri menyatakan.

Menurut tokoh Palestina ini, penjajah Zionis hendak mengubah karakter Islam di seluruh area bagian selatan Masjidil Aqsha.

“Proyek ini ilegal dan harus dihentikan. Kami tidak akan pernah menerima perubahan atau langkah apapun yang akan diambil oleh otoritas penjajah di kota Baitul Maqdis,” tambahnya dikutip PIC.

Sementara itu, Syeikh Najeh Bkeirat, Kepala Departemen Yerusalem dari ajaran agama, Selasa, memperingatkan  rencana  Israel ini yang dinilainya bertujuan untuk mengkonsolidasikan cengkeraman Zionis Israel di kota suci.

Menurut Bkeirat, setelah Zionis melakukan penggalian di bawah Masjid al-Aqhsa, Israel kini berusaha menguasai langit kota suzi melalui proyek kereta gantung.

Karenanya Bkeirat menyerukan memobilisasi protes internasional atas proyek yahudisasi ini. Dia mengatakan proyek ini dilakukan di atas wilayah bersejarah dalam upaya melenyapkan identitas Islam dari kota suci Al-Quds.

Dia mengatakan skema ini sudah dimulai 10 tahun yang lalu ketika Menteri Keamanan Umum Israel, Avi Dichter, mengeluarkan keputusan yang melarang penguburan kaum Muslim yang meninggal  di sudut-sudut selatan pemakaman Bab al-Rahma.

Menurut Bkeirat, proyek kereta gantung membuat bagian dari rencana Israel untuk membangun dugaan Kuil Sulaiman di reruntuhan Masjid al-Aqsa, khususnya di disebut daerah Basin Kudus.

“Proyek ini sebesar deklarasi perang. Israel sedang mencoba untuk membuktikan bahwa ia memiliki kedaulatan atas Pendudukan Yerusalem melalui penggalian terus-menerus dan penghancuran warisan Islam, “kata Bkeirat.

Lebih dari 2.500 rumah warga Palestina terancam pembongkaran sementara 1.400 lainnya telah menjadi puing-puing sebagai bagian dari kebijakan dislokasi paksa, katanya dikutip Palinfo.

Program kereta gantung Baitul Maqdis itu akan meliputi halte di kawasan warga Palestina, Silwan, sehingga para penumpang akan “mengerti siapa yang sebenarnya memiliki kota ini,” kata Barkat baru-baru ini. [VM]

Posting Komentar untuk "Proyek Kereta Gantung Dekat Masjidil Aqsha Sinyal Berbahaya"

close