Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bergembira & Gerak Cepat Merobohkan Peradaban Sekuler


Oleh : Umar Syarifudin 
(Pengasuh Majelis Taklim al Ukhuwah – Kediri)

Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:

«أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السُّفَهَاءِ »

“Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR. Ahmad). Dalam hadits riwayat Ahmad dikatakan bahwa pemimpin bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw. Yakni pemimpin yang tidak menerapkan syariah Islam.

Akidah Islam bagaikan fondasi bangunan yang menentukan kuat dan lemahnya bangunan itu. Akidah Islam bagaikan akar dari sebuah pohon yang menentukan kokoh atau keroposnya pohon itu. Pohon yang besar dan menjulang tinggi, kalau akarnya busuk, pastilah akan merobohkan pohon itu; setinggi dan sebesar apapun pohon itu. Inilah yang digambarkan oleh Allah SWT dalam al-Quran (yang artinya): Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit; pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut berikut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun (TQS Ibrahim [14]: 24-25).

Menurut Ibnu ‘Abbas, maksud dari kalimah thayyibah adalah kalimat Lâ ilâha illâl-Lâh. Digambarkan kalimat tauhid itu bagaikan pohon yang baik. Salah satu kriteria pohon yang baik itu adalah akarnya yang teguh (ashluhâ tsâbit[un]). Akar merupakan bagian pohon terpenting dan paling menentukan bagi sebuah pohon. Artinya, râsikh âmin min al-inqilâ’ (kokoh dan aman dari tercerabut) lantaran kokohnya akar pohon tersebut menghunjam dalam tanah. Demikian asy-Syaukani dalam tafsirnya. 

Bukti nyata bahwa akidah Islam ini tidak lagi menjadi landasan dari seluruh aspek kehidupan kita, dalam bernegara kita tidak lagi menjadikan Islam sebagai asas, tetapi ideologi Kapitalisme. Dengan dasar sekularisme, negara hanya mengakui agama untuk mengatur masalah individu. Hukum-hukum Allah SWT tidak diterapkan dalam masalah ekonomi, politik, pendidikan, atau masalah sosial lainnya. 

Sesungguhnya negeri-negeri muslim adalah negeri yang dipenuhi oleh kekayaan dan sumber daya manusia. Ketiadaan seorang pemimpin yang menjalankan hukum yang diturunkan Allah SWT, telah menjadikan para penguasa yang bodoh (ruwaibidhât) sebagai alat untuk menjalankan skenario Barat, dan menjadikan mereka sebagai alat untuk mencegah setiap upaya untuk membebaskan negeri-negeri kaum muslimin dari dominasi dan penjajahan Barat. bahkan mereka berada pada garda terdepan untuk membela peradaban Barat yang dibangun berdasarkan pemisahan agama dari kehidupan (fashluddîn ‘an al-hayât), dan apa saja yang terpancar dari peradaban barat berupa sistem pemerintahan dan masyarakat. 

Anda melihat bahwa Amerika dan sekutunya menjalankan tugas pembunuhan massal terhadap kaum Muslimin…atas nama demokrasi. Di negeri-negeri muslim, Amerika membentuk oposisi politik agen yang mencampur konsep sekuler dengan model Islam moderat. Demokrasi adalah sistem akal-akalan yang menjadi ladang subur kejahatan para pemegang modal dan penjahat yang mengitari kekuasaan.
Langkah-langkah umat Islam sedang bergerak menuju perubahan untuk membebaskan dari dominasi kolonial Barat dalam segala bentuknya, juga untuk memutus ketergantungan pada Barat, membebaskan umat dari cengkeraman kolonialisme, serta membongkar setiap rencana, metode dan alat-alatnya. di bawah kerapuhan hegemoni kolonialisme Barat, terbitlah cahaya pagi perubahan terbesar dalam sejarah modern, mengikuti langkah Rasulullah Muhammad Saw dalam perjuangan politiknya.

Wajibnya penegakan al-Khilafah dan perjuangan untuk mewujudkannya memiliki perkara yang sudah ma’lumun minad din bidh dharurah.  Sedangkan sistem pemerintahan lainnya, terutama sistem republik yang memerintah negeri-negeri Islam sekarang, dan yang kekuasaannya diperebutkan banyak pengikutnya, maka itu adalah sistem kufur yang dibangun diatas selain akidah Islamiyah. 

Di tengah kencangnya arus kesadaran dan kemarahan umat atas penerapan kapitalisme demokrasi, janganlah umat menerima solusi Amerika dan para anteknya; dan menolak solusi apapun yang datangnya dari Barat, dari para rezim penguasa boneka pengkhianat, atau dari organisasi-organisasi regional dan internasional. Jangan sampai para politisi pendusta dan media menyesatkan dapat mempedaya Anda. Umat Islam jangan rela kecuali dengan syariah (hukum) Allah sebagai pengganti. Mari berjuang agar syariah Allah menjadi satu-satunya asas konstitusi dan seluruh perundang-undangan. 

Sekali lagi, mari kita bergembira setelah berpegang teguh dengan pertolongan dari Allah dan kemenangan yang sudah dekat, karena tidak ada kesulitan kecuali setelahnya terdapat kemudahan, dan tidak ada kesempitan kecuali setelahnya terdapat kelapangan; ditangan-Nya lah kunci-kunci pertolongan.

“janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Q.S. âlî Imrân : 139). [VM]

Posting Komentar untuk "Bergembira & Gerak Cepat Merobohkan Peradaban Sekuler"

close