Udah, PPAP Tinggalin Aja!
Oleh : Binti Istiqomah
(Tim Pengasuh Bengkel Remaja ‘Sandal Jepit’ di Kediri)
Gaes, dunianya mbak Maya, eh salah ding… dunia maya kembali dihebohkan dengan munculnya tren viral internet. Sebuah fenomena dimana tindakan ataupun video tertentu yang tiba-tiba meledak dan booming hingga mewabah keseluruh dunia dengan cepat.
Lucu dan seru … mungkin itulah yang tergambar dalam benak ketika menonton video tersebut. Tak heran jika banyak netizen yang akhirnya membuat meme-meme dan video cover, lalu membaginya di media sosial, seperti Facebook, Vine, Instagram, Twitter dan sebagainya.
Inilah si Doi, musisi dan comedian Jepang, Kazuhiko Kosaka atau yang popular dipanggil Piko-Taro berhasil menghipnotis khalayak ramai terutama generasi remaja lewat sebuah video paro diberjudul Pen-Pineapple-Apple-Pen (PPAP) yang diunggah ke situs YouTube.Video yang berdurasi 1 menitan tersebut menampilkan seorang laki-laki yang menyanyikan lagu dengan lirik sederhana berikut gerakan yang menyertainya.
Lagu PPAP tersebut viral melalui situs-situs berbagi kelucuan, seperti 9GAG dan SGAG. Berdasar pantauan Kompas Tekno video klip lagu yang diunggah tanggal 26 Agustus 2016 lalu itu, telah menjadi perbincangan sejak Minggu (25/9/2016) malam di Indonesia. Hingga Selasa (27/9/2016) malam, PPAP Piko-Taro sudah mendapat sekitar 48.000-an likes dan 4,7juta views di situs YouTube. Bahkan di situs YouTube dengan nama akun CHEE YEE Teoh telah mendapat1.276.062 likes dengan 87,206,300 views dari video PPAP yang diunggahnya sejak 24/09/2016 tersebut.
Sobat, kalo kamu ditanya apa sih yang bikin suka nyanyiin lagu PPAP ini, kamu bakal jawab apa? Lucu karena gerakan dan kostum yang dipakai Piko Taro? Atau cuma karena banyak orang nyanyiin ini makanya kamu semua ikut-ikutan? Atau karena sekadar mengisi waktu luang? Waktu kutanya seorang remaja, kenapa dia suka nyanyiin lagu PPAP ini, jawaban dia bener-bener nggak masuk akal, agak sedikit kurang kerjaan. Dia bilang, karena lagu dan gerakannya lucu.
Awalnya mungkin kamu semua ngira kalau lagu dan gerakan simpel bin sederhana yang bahkan bisa dilakuin anak umur lima tahun ini, sebagai hiburan semata. Tapi kalau kamu pikirin lagi, kamu bakal nemuin kalau lagu dan gerakan dalam PPAP mengarah ke hal lain yang lebih berbahaya.
Pada nggak nyangka, kan? Jujur nih, yah, terkadang kalo aku nemuin sesuatu yang booming dan nggak berarti apa-apa kecuali sering dianggap lucu dan sebagai media hiburan, aku sering kali berpikir mungkin itu punya makna lain. Sebagai contoh, yah, lagu PPAP ini.
Well, well, sesuatu yang lucu bagi beberapa orang memang cukup menghibur, tapi apa itu bisa menjadi alasan yang cukup sampai dinyanyiin dan ngeluangin waktu cuma untuk nge-cover lagu dan dance-nya?
Tapi sobat, Tidakkah kita meluangkan waktu untuk sejenak berpikir bahwa hal tersebut adalah satu dari banyak hal yang melenakan dan tidak mendatangkan manfaat. Satu dari sekian banyaknya daftar godaan yang menerpa kita khususnya kaum remaja.Yang secara tidak sadar menjadikan kita pribadi yang lebih sibuk dengan diri sendiri, kurang peduli terhadap orang lain, bahkan sampai membuat kita lupa dengan kewajiban sebagai hamba Allah.
Benarlah jika Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam pernah memperingatkan kita sebagai umatnya dengan hadist berikut;
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dariIbnu ‘Abbas)
Karena faktanya sekarang ini banyak sekali dari kita yang tidak memanfaatkan waktu luangnya dengan baik. Padahal waktu di dunia tidaklah lama, tidak seharusnya kita melarutkan diri dengan sesuatu yang tiada guna. Fenomena generasi yang malas berpikir, suka terhadap hal yang lucu-lucu merupakan potret generasi di era kapitalisme yang menjadikan hiburan sebagai komoditas. Dari viewer yang banyak menandakan bahwa pemikiran masyarakat yang semakin dangkal, yang hanya memfokuskan waktunya padahal-hal kecil dan kurang bermanfaat.
Sobat … generasi remaja muslim adalah agent of change bagi sebuah peradaban. Karenanya kaum liberal yang sangat paham akan hal itu berusaha mengekploitasi mereka lewat produk 3F-nya (Food, Fun, and Fashion) yang akhirnya menjadi standardisasi kesenangan. Dalam system kapitalisme fenomena ini bias saja terjadi karena system ini hanyalah mendahulukan keuntungan materi bagi pemilik modal, system ini tidak pernah mementingkan kebangkitan generasi muda. Mereka justru bersikeras menjauhkan remaja muslim dari identitas aslinya.
Well, kesimpulannya sih, kita nggak cuma ninggalin PPAP yang nggak bermanfaat, tapi juga ninggalin semua hal yang nggak bermanfaat dan cuma buang-buang waktu kita yang nggak seberapa di dunia. Kita kan nggak tahu, kapan bakal dipanggil Allah nantinya, jadi ayo manfaatkan waktu kita di dunia yang nggak seberapa ini buat nyempurnain tanda baik Islam kita!
Sudah saatnya kita sadar wahai sobat … back to your identity, kembalilah pada identitasmu. Perjuangan besar menegakkan khilafah islamiyah ada di tangan kita. Jadilah remaja muslim yang tangguh dan cerdas, yang senantiasa berada pada barisan terdepan dalam memperjuangkan kebaikan. Jangan terlena dengan kebahagiaan semu yang dunia tawarkan, karena sesungguhnya apa yang Allah janjikan lebih nyata dari yang kita bayangkan. Terakhir mari kita ingat pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam dalam hadistnya ;
”Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya ; masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR Al Hakim, dalam Al Mustadrak ‘Ala As Shahihain, Juz 4, no. 7846, hadits shahih). Wallahua’lam bi ash-showab. [VM]
Posting Komentar untuk "Udah, PPAP Tinggalin Aja!"