500 Ribu Anak-Anak Suriah? Bahkan Lebih!
Oleh : Umar Syarifudin – Syabab HTI
(Pengamat Politik Internasional)
"Buat jutaan manusia di Suriah, hidup telah menjadi mimpi buruk tanpa akhir, terutama bagi ratusan ribu anak kecil yang hidup di bawah pengepungan. Anak-anak dibunuh dan cedera, (mereka) terlalu takut untuk pergi ke sekolah atau bahkan bermain. Mereka hanya hidup dengan sedikit makanan dan nyaris tak memperoleh obat," kata Anthony Lake, Direktur Pelaksana Dana Anak PBB (UNICEF), Ahad (27/11).
UNICEF mengungkap saat kerusuhan meningkat di seluruh Suriah, hampir 500 ribu anak kini hidup di 16 daerah yang terkepung di seluruh negera tersebut. Menurut UNICEF, jumlah anak yang hidup dalam pengepungan telah berlipat-ganda dalam waktu kurang dari satu tahun. Anak-anak tersebut terputus dari layanan dasar dan bantuan kemanusiaan.
Angka-angka anak-anak Suriah merupakan bagian dari angka dari laporan berjudul “Ending Extreme Poverty: A Focus of Children”, yang melaporkan secara global, hampir 385 juta anak hidup dalam kemiskinan parah, kata laporan yang dikeluarkan bersama oleh Bank Dunia dan UNICEF itu. Analisis tersebut dikeluarkan saat peluncuran studi baru Grup Bank Dunia, yang diberi judul “Poverty and Shared Prosperity 2016: Taking on Inequality” –yang mendapati sebanyak 767 juta orang secara global hidup dengan kurang dari 1,90 dolar AS per hari pada 2013, separuh dari mereka berusia di bawah 18 tahun.
Monster kapitalis terus membuat daftar dan angka kelaparan terus bertambah. Bukan hanya anak-anak Afrika, Rohingnya, Palestina yang diduduki dan bukan hanya anak-anak Allepo saja, melainkan semua anak-anak Suriah yang terluka, dan bukan hanya anak-anak Mosul, melainkan semua anak-anak Irak yang berduka, dan bukan hanya anak-anak Taiz melainkan semua anak-anak negeri Yaman yang berdarah. Media telah mengakses jeritan anak-anak yang kelaparan, dan para rezim nasionalis menutup mata untuk melihat orang-orang yang mati karena kelaparan hanya karena ingin memberi makan anak-anak mereka.
Pada topik pembahasan Suriah, Assad melakukan berbagai aksi penindasan dan pembantaian darah dingin terhadap ratusan ribu warga Suriah, termasuk orang tua dan perempuan. Minoritas itu melakukan pembunuhan dan teror dengan dalih menjaga nyawa dan harta milik mereka. Akibatnya, kekacauan menyebar dilakukan oleh orang-orang sektarian itu. Media-media Barat tidak mempublikasikan fakta-fakta penyiksaan brutal terhadap para tahanan di penjara rezim ini. Sikap penguasa negara-negara tetangga adalah bentuk sikap membisu terhadap kekejaman yang dilakukan pada kaum muslim di Suriah. Sekali lagi, dunia telah melihat bumi Syam yang diberkati ini telah berubah menjadi panggung pembunuhan massal atas ratusan ribu muslim tanpa ada pergerakan tentara-tentara muslim untuk membelanya.
Pergerakan dan sikap terbuka menunjukkan kepalsuan sekutu rezim Suriah yang sekuler di Iran dan Lebanon, menegaskan keterkaitan rezim ini dengan Amerika, tidak lagi mendukungnya secara rahasia, melainkan dengan terang-terangan. Dengan demikian, mereka mendukung tindakan barbarisme rezim Suriah yang menghancurkan rakyat.
Banyak kalangan menganalisis tentang sikap para pejabat tinggi di Iran dan para pengikut mereka di Lebanon, bahwa sikap ini sangat jauh dari rasa keadilan, dan dari fakta sebenarnya, sebab hal itu lahir dari kebencian mereka terhadap rakyat Muslim di Suriah, sebagai akibat dari sikap fanatisme dan sektarianisme buta, dari keterkaitan kepentingan dua rezim, dan dari kesamaan keduanya dalam politik luar negeri yang berkiblat pada politik Amerika. Sehingga aneh dukungan dari orang yang mengklaim Muslim yang menghancurkan rakyat Muslim di tangan para antek rezim yang tidak Islam, bahkan rezim yang memerangi penerapan syariah Islam.
Rakyat Suriah menjalani tahun-tahun yang berat. Empat puluh enam tahun diantaranya di bawah rezim tangan besi keluarga Asad. Rakyat lelah dengan arah perubahan yang disabotase demi kepentingan Amerika atau Eropa. Barat ingin menancapkan slogan-slogan demokrasi dan negara sipil. Padahal slogan-slogan itu dibelakangnya adalah barat dan diinginkan untuk menjauhkan Islam dari negara.
Ringkasnya, anak-anak Suriah hari ini sedang mencari para tentara-tentara pembebas baik dekat maupun jauh, agar membantu mereka dalam menghadapi para penguasa tiran, budak kaum kafir imperialis, serta musuh Islam dan kaum Muslim. Selanjutnya membuka topeng yang menutupi kebusukan rezim ini, dan melenyapkan semua kejahatannya. serta mencari saudara-saudara mereka di negara-negara sekitarnya untuk menolongnya dengan segenap kekuatan dan menyelamatkan mereka dari ujian yang sedang mereka alami.
Ingatlah sabda Rasulullah saw:
“Tidaklah seseorang yang menelantarkan seorang Muslim di suatu negeri dimana kesuciannya dilanggar dan kehormatannya diinjak-injak, kecuali ia akan ditelantarkan oleh Allah di negeri dimana ia menginginkan pertolongan-Nya. Dan tidaklah seseorang yang menolong seorang Muslim di suatu negeri dimana kesuciannya dilanggar dan kehormatannya diinjak-injak, kecuali ia akan ditolong oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia di negeri dimana ia menginginkan pertolongan-Nya.” (HR. Ahmad). [VM]
Posting Komentar untuk "500 Ribu Anak-Anak Suriah? Bahkan Lebih!"