Bhinneka Tunggal Ika ; Terwujud hanya dengan Islam
Oleh : Bhakti Aditya P.,S.ST.
(Islamic Social Worker, Alumni STKS Bandung)
Aksi 411 dan 212 yang telah menggetarkan hati kita menunjukkan betapa dahsyatnya persatuan umat. Seluruh rangkaian aksi tersebut tujuannya satu, menekan penguasa agar segera menangkap Ahok dan mengadilinya atas perbuatan penistaan agama yang dilakukannya beberapa waktu yang lalu. Kisah heroik dan mengharukan pun terus ditulis oleh para peserta aksi, tidak sedikitpun tulisan yang menggambarkan situasi yang tidak kondusif apalagi seperti yang dituduhkan oleh para pembenci Islam sebagai aksi makar, na'udzubillah. Aksi Bela Islam 3 yang super damai tersebut sekaligus membuktikan kepada nyinyiers dan para pembenci Islam bahwa isu Radikalisme & Terorisme hanya bualan semata. Kalaulah itu nyata, maka seharusnya kemarin menjadi hari terakhir pemerintahan Jokowi (mungkin juga hidupnya) karena dihabisi oleh (katanya) Teroris atau golongan Radikal.
Gentarnya Musuh-musuh Islam
Setelah melakukan berbagai upaya untuk menekan kaum Muslimin agar mengurungkan niatnya untuk berangkat ke Monas 212, diantaranya memboikot PO Bis, Sweeping, Surat terbang dari Helikopter, dan lain-lain, justru hal tersebut malah membuat hati kaum muslimin bersatu. Jarak 270KM yang harus ditempuh oleh ikhwan dari Ciamis menuju Aksi Bela Islam 3 menggetarkan hati kaum muslim dan juga musuh-musuh Alloh. Ketakutan mereka semakin menjadi ketika melihat kenyataan sekaligus mimpi buruk bagi mereka bahwa massa yang hadir di 212 justru membludak. Tidak kurang 7,2jt muslim hadir utk membela agamanya, membela Al-Qur'an.
Sudah hilang setengah nyawa mereka, sambil kelabakan, mereka mulai mencari alternatif lain untuk memadamkan cahaya agama Alloh ini. Diangkat lah tema untuk acara tandingan yang mengerahkan seluruh massa yang mereka punya. Mereka membuat aksi tandingan yakni Aksi Kita Indonesia yang menungusung tema "Bhinneka Tunggal Ika".
Bhinneka Tunggal Ika; Senjata Pembenci Islam
Kalau kita mau menelisik dan mencari info soal kapan isu BTI(singkatan dari Bhinneka Tunggal Ika) ini tiba-tiba bisa muncul ke permukaan, biasanya beriringan dengan aksi yang dilakukan kaum muslimin. Seakan manusia yang paling tidak toleran adalah kaum muslimin. Setidaknya kita perlu menyadari bahwa slogan "merusak BTI" ini justru tdk cocok bila dituduhkan kepada kaum muslim. Jangan ajari kami toleransi, fakta dan bukti sudah cukup membungkam mulut mereka.
Kalau konteks BTI adalah keberagaman yang memiliki satu tujuan dalam kesejahteraan, maka justru BTI tidak akan pernah terwujud di tangan para pembenci Islam melalui Demokrasi Kapitalis sistem kufur yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Buktinya, sejak Indonesia merdeka, kapan BTI pernah terwujud? Kapan nilai-nilai Pancasila teraplikasikan di tengah-tengah kehidupan masyarakat? Justru setiap rezim menamakan diri mereka paling berBTI dan Pancasilais, faktanya? BTI itu hanya untuk pemilik modal, pemilik dana. Bahkan BTI dan Pancasila selalu menjadi senjata bagi mereka untuk menekan siapa saja yang bertentangan dengan rezim tersebut(yang memang pasti pro Asing Penjajah). Sebagai contoh, Rezim Orla, kaum muslimin dikriminalisasi sedemikian rupa hingga beberapa kasus genosida pun pernah terjadi, padahal negeri ini kalau mau jujur, bebas dari penjajah buah dari pertolongan Alloh melalui para Mujahidin, mereka melakukan hal tersebut atas nama Pancasila & BTI. Orba telah membungkam siapa saja yg bicara lantang soal kezhaliman mereka, soal KKN yg mereka lakukan, dan mereka mengatasnamakan Pancasila dan BTI. Sekarang, rezim pasca reformasi, apakah sama? Ya, sama, mereka menggunakan Pancasila dan BTI utk membungkam siapa saja yg bertentangan dengan mereka, terutama kaum muslimin. Kenapa? Karena sejatinya negeri ini belum benar2 bebas dari kafir penjajah yang mereka tahu betul soal kebangkitan Islam, dan mereka tidak menghendaki itu.
Bhinneka Tunggal Ika; Terwujud Hanya dengan Islam
Wahai rakyat Indonesia, muslim maupun non-muslim. Kita hidup dan terjajah di tanah yang sama. Nenek moyang kita bahu-membahu membebaskan negeri Indonesia dengan keringat dan darah mereka. Jangan terlena oleh mulut penjajah dan kroni-kroninya. Sejak dulu, "LONDO IRENG" dan orang semacamnya itu hidup ditengah-tengah kita. Kalau yang kalian kehendaki adalah kesejahteraan, kalau yang kalian inginkan adalah Bhinneka Tunggal Ika sejati dalam konteks perubahan sosial yang mendasar, kalau yang kalian harapkan adalah kehidupan yang tentram dan damai hingga anak cucu kita nanti, maka jangan berharap pada sistem buatan penjajah ini(Demokrasi Kapitalis sistem Kufur). Hanya Islam yang mampu mewujudkan cita-cita bangsa kita, hanya Islam yang mampu merealisasikan kesejahteraan haqiqi.
Cukup sejarah yang menggambarkan kepada kita bahwa 2/3 DUNIA pernah dinaungi oleh Islam dan kita tahu kebhinekaan yang ada lebih besar dari kebhinekaan di Indonesia. Namun justru yang terjadi adalah kesejahteraan yang merata, rakyatnya hidup damai berdampingan dan aman sentosa, apakah anda mengira Khilafah dihuni oleh kaum muslim saja? Tidak. Apakah kalian mengira non-muslim ditindas di Negara Islam yang sesungguhnya? Bahkan hari ini yang kita sama-sama tertindas di tanah sendiri telah membuktikan bahwa dalam sejarah Islam, tidak pernah tercatat secuil pun soal penindasan terhadap kaum minoritas, padahal keyakinan mereka berbeda dengan Islam.
Oleh karena itu, jika Bhinneka Tunggal Ika yang dimaksud bangsa ini adalah kesejahteraan dan terwujudnya nilai-nilai Pancasila, maka jawabannya bukan ada pada Demokrasi Kapitalis sistem rusak kufur buatan penjajah. Tapi jawabannya ada pada Sistem Islam, Khilafah yang pernah berjaya dan akan berjaya kembali. Mulai saat ini, detik ini, berhenti membenci Islam, wujudkan impian kita dengan Islam, hanya Islam yang akan memberikan keamanan, persamaan hak, kenyamanan, dan kesejahteraan dalam kebhinekaan. Serahkan kekuasaan kepada Islam, kesejahteraan akan menjadi sebuah keniscayaan, dan Bhinneka Tunggal Ika akan terwujud nyata dihadapan kita. Ya, Hanya dengan Islam & Khilafah. Walloohu'alam. [VM]
Posting Komentar untuk "Bhinneka Tunggal Ika ; Terwujud hanya dengan Islam"