Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sudahkah Berada dalam Kedudukan Ummat Terbaik?


Usai sudah perayaan tahun baru yang konon diperingati semua orang diseluruh penjuru dunia. Perayaan yang identik dengan kembang api  bersambut dentuman musik dan bunyi terompet. Sejenak mengingat tahun 2016, sesungguhnya telah banyak yang terjadi di negri ini. Beberapa diantaranya yang sempat menyedot perhatian publik adalah kasus  kopi Sianida, kemenangan Timnas sepak bola, tax amnesty, Panama Papers dan yang paling monumental dan mendapat sorotan utama ialah aksi bela Islam 212. Sebuah aksi yang menggerakkan ratusan ribu ummat muslim untuk membela agamanya. Sebuah potensi yang dimiliki negri yang mayoritas penduduknya beragama Islam .

Seberapapun menyangkal, problematika berkepanjangan di negri ini akan terus berlanjut. Begitu juga dengan kondisi negri - negri muslim di dunia. Jika dipetakan, akan ada dua medan yang terjadi di negeri-negeri muslim. Yang pertama yakni medan jihad seperti yang saat ini terjadi di Suriah begitu juga dengan Palestina. Sebuah kondisi yang begitu menyayat hati, hampir setiap hari pembunuhan, intimidasi dan kekerasan terjadi pada ummat muslim. Malam-malam menjadi begitu mencekam, ketika bom bisa saja sewaktu-waktu dijatuhkan dan meluluh lantahkan tempat tinggal mereka.

Selanjutnya yakni medan pergolakan politik, dimana penjajahan dan intimidasi bukan lagi berupa serangan fisik. Akan tetapi, intervensi asing dan aseng yang menduduki setiap sektor mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya. Eksploitasi sumber daya alam juga tak pernah luput dari incaran. Sedang yang saat ini tengah mereka upayakan adalah bagaimana dapat senantiasa menjaga hegemoni kekuasaan dalam kerangka legel of frame berbentuk undang-undang. Walhasil terlahirlah produk undang-undang Minerba dan selainnya yang lebih pro asing.

Di lain sisi krisis moral melanda dengan cara pengkaburan yang saat ini massif dijejalkan pada generasi muda Islam. Kebanyakan lebih merasa keren dengan gaya hidup hedonisme. Sehingga fokus utama kehidupan hanya berkutat pada sukses materi dan jabatan. Perlahan tapi pasti, liberalisme dibungkus rapi kemudian ditiupkan kedalam pikiran dan jiwa generasi muda melaui Food, Fun and Fashion. Walhasil terlahirlah generasi harapan yang rapuh. Jangankan memikirkan kebangkitan ummat, mengurus urusan pribadinya saja masih keteteran.

Padahal Allah swt berfirman dalam surah Ali-Imran 110 yang artinya : 

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”

Apakah saat ini ummat muslim telah berada dalam kedudukan sebaik-baik ummat? Sesungguhnya sebab apa yang menjadikan kondisi ummat muslim saat ini sakit, tidak berdaya dan menjadi korban? Padahal Allah telah mentakdirkan sebagai ummat terbaik. 

Maka mari sejenak merenung. Problematika berkepanjangan yang terjadi di hampir seluruh negeri-negeri muslim di dunia saat ini menjadi indikasi bahwa penyelesaiannya tidak bisa hanya solusi parsial dan sub-sistem. Sebuah ideologi ekspansi dibutuhkan untuk menyudahi hegemoni kekuatan berskala global yang saat ini mencengkram negri-negri muslim. Sudah saatnya ummat bangkit, bukan terkotak-kotak dengan kepentingan pribadinya. Mari bersama menyamakan presepsi, bahwa saat ini ummat muslim sedang terpuruk dan dijajah. Sesungguhnya Penerapan Islam kaffah sebagai sebuah konsekuensi keimanan dalam bingkai Khilafah yang akan menjadi sebuah solusi sitemik, sebuah kunci dan kekuatan berskala global untuk mengentaskan ummat dari ketidakberdayaan dan krisis multi-dimensi yang tengah melanda negri-negri muslim di seluruh penjuru dunia saat ini. Wallahu a’lam. [VM]

Pengirim : Khairun Nisa’ D.N.R. (Tim Kontak Aktivis Muslimah Kampus Surabaya)

Posting Komentar untuk "Sudahkah Berada dalam Kedudukan Ummat Terbaik?"

close