Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kado Untuk Umat Islam


Oleh : Endah Sulistiowati
(Direktur Muslimah Voice) 

Jelang pergantian tahun 2016-2017, umat Islam benar-benar mendapat kado istimewa. Belum sembuh luka yang Pemerintah ditorehkan dengan lambatnya proses hukum atas penistaan agama Islam oleh gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. umat Islam pun harus terus menerus disodori berita terorisme yg mengatas namakan agama Islam. 

Eko Purnomo alias Eko Patrio sempat harus dipanggil oleh Bareskrim Polri karena dituduh mengucapkan kalimat pengalihan isu di sebuah media. Atas kasus terorisme yang mencuat bersamaan dengan sidang kasus Ahok. Semua bermula saat Detasemen Khusus Antiteror Markas Besar Kepolisian RI menemukan rangkaian bom panci di sebuah rumah kos di jalan Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (10/12/2016) pekan lalu. Menurut keterangan resmi Polri, bom panci tersebut akan diledakkan di arena Car Free Day di jalan Thamrin, Jakarta Pusat.Apalagi, pelakunya kini bukan hanya lelaki, tapi juga wanita berjilbab panjang dan bercadar yang diketahui sebagai Dian Yulia Novi. 

Tidak berhenti disitu saja,  pengembangan terus dilakukan oleh Polri dan densus 88 hasil penggerebekan terus dilakukan bahkan penembakan juga terjadi pada 3 orang terduga teroris di Tangerang Selatan (21/12/2016). Satu lagi yang tidak luput dari incaran yaitu Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, yang dikenal sebagai kawasan perikanan dan juga kawasan wisata, juga mendadak heboh, Minggu (25/12/2016) Tim Densus 88 Mabes Polri menggerebek tempat itu.Tanpa diduga oleh warga, di sana ternyata bersembunyi 4 orang terduga teroris.Dua terduga teroris, Rizal alias Abu Marham (29) dan Ivan Rahmat Syarif (28) ditangkap petugas. Sedangkan dua lainnya, Abu Faiz dan Abu Sovi alias Abi Azis alias Mas Brow, ditembak mati karena berusaha melawan.

Bahkan di beberapa head line media massa on line dikatakan jika sampai Waduk Jatiluhur di ledakkan maka korbannya akan lebih banyak dari tragedi WTC 2001.Tertangkapnya terduga teroris di rumah apung Waduk Jatiluhur membuat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mempertimbangkan pelarangan usaha keramba jaring apung (KJA) di perairan waduk raksasa itu. Alasannya, Jatiluhur merupakan obyek vital sehingga harus dijaga ketat."Kalau jebol bendungannya atau turbinnya diledakkan (teroris), habis sudah,” katanya di Purwakarta. Dedi menjelaskan, jika sampai jebol, air dari waduk besar ini bisa meluap melewati sungai Citarum dan irigasi Tarum Barat dan Tarum Timur di Jakarta. Air bah ini diperkirakan bisa meluluhlantakkan bangunan dan menenggelamkan wilayah Karawang, Bekasi, dan Jakarta.

Na'udzubillah. Memang kejahatan terorisme tidak bisa di tolelir karena, efeknya sangat luar biasa. Namun apa tidak berlebihan jika semua bentuk terorisme itu ditujukan bagi orang-orang yang ber-KTP Islam?  Bentuk penangkapannya pun terbilang ekstrim, sudah ratusan orang yang ditembak mati hanya karena terduga teroris. 

Saat ini semangat juang umat Islam memang lagi tinggi,  geliat mereka untuk mempertahankan kesucian agama masih sangat membara. Efek aksi 411 dan 212 cukup membakar jiwa umat. Seakan ingin memutus mata rantai perjuangan inilah isu teroris ini diangkat. Umat lebih memilih untuk taat dan patuh kepada para Habaib,  Kyai, dan Ulama daripada harus taat pada Polri dan Pejabat pemerintah. 

Inilah yang semakin membuat orang-orang yang tidak ingin melihat kebangkitan Islam kalang kabut. Termasuk membenturkan umat Islam dengan isu terorisme. Umat dipaksa untuk menerima legitimasi bahwa Islam yang memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah adalah Islam garis keras, fundamentalis dan radikal. Sehingga denga isu terorisme ini harapannya kelompok yang pertama ini minim dukungan bahkan dimusuhi karena dianggap punya visi misi yang sama dengan gerakan terorisme. Disatu sisi terlihat juga ada upaya membenturkan antara satu ormas Islam dengan ormas Islam yang lain. Hal itu tampak saat umat Islam dihadapkan dengan kasus penistaan Alquran. Dan sikap petinggi ormas dalam menyikapi kasus terorisme ini. 

Setidaknya ada sedikit hal yang membuat kita bisa bernafas lega. Umat sudah mulai bisa memilah dan memilih informasi yang harus dikonsumsi. Memang sudah saatnya  umat Islam harus bangkit dan bersatu. Karena terkotak-kotak nya umat Islam  adalah buat dari politik devide et impera. Banyaknya ormas Islam dan berbagai madzhab yang dikuti bukanlah penghalang bagi bersatunya umat untuk memperjuangkan tegaknya syariah Islam. Umat Islam tidak boleh larut apalagi terbawa arus isu terorisme ini,  sebesar apapun isu ini di blowup media. Perjuangan tidak boleh berhenti hanya karena rasa takut di stempel fundamentalis, radikal ataupun garis keras. Karena kemuliaan dan kejayaan Islam tidak akan terwujud tanpa perjuangan. [VM]

Posting Komentar untuk "Kado Untuk Umat Islam"

close