Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cacing Pada Hati yang Rusak


Masih teringat dulu, saat kawan kawan Fakultas Kedokteran Hewan praktikum pengamatan cacing pada hewan yang sakit. Hewan ternak yang hati nya bermasalah.

Saat sapi kurus dan sakit disembelih, hati sapi kemudian disiram dengan air kapur, seketika pada hati sapi yang sakit itu keluar cacing platyhelminthes yang menyerang hati sapi. Tanpa disiram air kapur, cacing tidak keluar. Hati sapi terlihat seolah sehat dan normal.

Demikian kita lihat, sedikit ada kemiripan fenomena keluarnya cacing pada hati karena siraman air kapur,  dengan kasus komentar Ustadz Abdus Shomad terhadap fenomena ungkapan kemusyrikan yang dilontarkan "Rina Hidung" mendiang lepasnya kerudung yang dikenakannya. Dulu katanya gelarnya janda syariah, tidak tahu apakah sekarang menjadi janda kafirah? Wallahu alam.

Kalimat Ustadz Abdus Shomad yang pertama dan kedua atas penyataan "Rina Hidung" bagaikan air kapur yang kemudian mengeluarkan cacing-cacing penyakit pada hati hewan sapi yang sakit dan hatinya mulai membusuk. 
Komentar yang "menegur" ustadz Somad agar berceramah lebih santun bagaikan cacing yang tersebunyi, yang kemudian keluar, meloncat,  saat kena siraman air kapur.

Komentar miring tersebut selama ini senyap, tidak keluar. Meskipun sudah berulang kali ada ustadz yang ceramahnya seringkali nyinyir kepada ulama dan Habaib, memecah belah umat, menghina agama, menjadikan hadits sebagai bahan olok-colokan, dan paling demen menyebut kata "guuuuoooooblog".

Cacing-cacing itu pun tidak keluar saat terjadi penistaan agama oleh Ahok. Saat Ahok bicara "penghuni kebun binatang", saat di mulut Ahok keluar "isi WC", tak satu pun dari cacing-cacing itu menasehati Ahok agar "bicara santun".

Pun terhadap Viktor yang jelas jelas melontarkan ujaran kebencian yang bersangatan, dan saat ini memiliki kekebalan hukum, cacing-cacing itu adem.

Itulah sifat busuk cacing, dia penyakit, menyerang hati sapi, tidak kelihatan, merasuk dan merusak hati sapi, hanya zat sejenis kapur yang membuat mereka resah, menunjukkan jati dirinya karena "gerah" dan kepanasan oleh air kapur.

Apa pun bentuknya, kita memerlukan "air kapur lain" untuk memberi siraman agar komponen manusia semakin teropolarisasi. Agar umat semakin jelas mana yang benar dan mana yang munafik.

Walau gang manusia itu itu saja, kita yang memiliki kesadaran politik bisa mengetahuinya, namun bagi umat kasus ini semakin menjadi pembeda mana yang haq dan mana yang bathil.

Dan jangan lupa, mati in saja cacing cacing itu dengan tambahan dosis air kapur. Atau zat kimia lain yang lebih paten. Karena cacing cacing itu terus saja akan menggerogoti hati yang sehat.

Bunuh saja cacing busuk itu dengan ide ide Islam yang murni, jernih, dan cemerlang.  Karena cacing itu adalah penyakit hati yang terus menggerogoti umat Islam dari dalam.[vm]

Penulis : H. Luthfi Hidayat

Posting Komentar untuk "Cacing Pada Hati yang Rusak"

close