Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Trump Membangunkan Singa Tidur


Donald Trump telah melakukan kesalahan besar di awal kepemimpinannya. Dia telah berani membangunkan singa yang sedang tidur. Pengumuman pengakuan bahwa Al Quds (Yerussalem) adalah ibukota Negara yahudi israel sebagaimana dalam pidatonya di Gedung Putih (7/12/2017). Dia lalu memerintahkan kementerian luar negeri untuk mempersiapkan  pemindahan kedubes AS dari Tel Aviv ke Al Quds. Trump berkata:”saya memenuhi janji yang saya buat dengan mengakui al quds ibukota untuk israel”.(Al arabiyah.net, 6/12/2017).

Apa yang dilakukan oleh Trump  itu menunjukkan keberpihakannya kepada Israel dan permusuhannya terhadap umat islam. Sungguh politik yang terang benderang dalam menabuh genderang perang pada umat di seluruh dunia.

Penguasa kaum muslimin banyak yang diam seribu bahasa melihat aksi Trump. Kalau pun ada yang bersuara, itu pun untuk pencitraan saja. Agar di hadapan rakyatnya seolah-olah menentang Trump. Akan tetapi tidak ada perlawanan riil yang dilakukan oleh  mereka. 

Pernyataan  Trump  itu jelas-jelas memancing kemarahan kaum muslimin di seluruh dunia. Bagaimana tidak, nyata-nyata Yerussalem merupakan bagian dari Palestina yang terdapat masjidil Aqsha di sana, kiblat pertama kaum muslimin dan merupakan tempat suci ketiga bagi kaum muslimin. 

Semangat  jihad dan persatuan umat islam pun mulai tumbuh sebagai reaksi dari pernyataan  Trump itu. Aksi solidaritas banyak  dilakukan oleh kaum muslimin baik di palestina sendiri maupun di negeri negeri yang lain, termasuk Indonesia. Ribuan kaum muslimin dari berbagai ormas turun ke jalan bersatu sebagai bentuk penolakan dan kemarahan terhadap apa yang dilakukan trump. 

Kaum muslimin pernah  bersatu padu dibawah satu kepemimpinan khilafah dan  laksana singa, memiliki kekuatan yang sangat besar. Wibawanya tinggi dan ditakuti musuh-musuhnya. Dulu khilafah itu pernah ada selama kurun waktu sekitar 13 abad lamanya. Tapi runtuh pada 3 maret 1924 hingga sekarang. Akhirnya kaum.muslimin terpecah belah menjadi sekitar 50 negara. Kekuatan kaum muslimin pun menjadi lemah bahkan  sirna  Ibarat singa yang sedang tidur.

Wahai kaum muslimin, ini merupakan momen awal yang tepat untuk bersatu. Banyak alasan yang mengharuskan kaum.muslimin di seluruh dunia bersatu. Selain merupakan perintah Allah  didalam Al Quran dan sunnah, alasan yang lainnya  adalah Karena kita memiliki banyak kesamaan. Tuhan kita sama, kitab suci kita sama, nabi kita sama, kiblat kita pun sama. termasuk yerussalem pun juga sama sama tempat yang suci bagi kita. Jika kita bersatu padu dibawah 1 kepemimpinan, dengan menegakkan kembali khilafah yang menerapkan seluruh aturannya Allah niscaya kaum kafir tidak akan berani lagi terhadap kaum muslimin. Karena kita memiliki kekuatan yang sangat besar, yang mampu menjadi pesaing negara adidaya sekelas Amerika.

Jika khilafah tegak kembali  maka  Amerika,  Israel dan negara negara lainnya  tidak akan berani lagi merebut tanah kaum muslimin, apalagi menyakiti bahkan membunuh kaum muslimin  baik di palestina maupun di negeri yang lain. [vm]

Oleh : Ummu Akmal (Pendidik dan Pemerhati Masalah Publik)

Posting Komentar untuk "Trump Membangunkan Singa Tidur"

close