Ketika Dagelan Elit Politik Menyapa Kita


Hari ini kita menyaksikan sikap politisi maupun parpol yang hanya fokus pada ambisi berkuasa semata tanpa memikirkan tujuan pelayanan kepada rakyat. Dalam politik, kekuasaan memang merupakan suatu hal yang harus dimiliki tetapi kekuasaan ini tidak seharusnya digunakan untuk kepentingan jangka pendek tetapi digunakan sebaik mungkin untuk kepentingan rakyat.

Sikap pragmatisme telah merugikan khususnya umat Islam dan partai Islam, karena akan mendegradasi tujuan dan cita-cita perjuangan Islam. Siapapun tak dapat menyangkal, perbuatan ini berarti oknim-oknum politisi harus menyesuaikan diri dengan keadaan untuk meraih tujuan jangka pendek dengan melepaskan nilai-nilai dasar perjuangan dan ideologi partai mereka yang telah digariskan. Karakter dasar partai Islam akan luntur. Memang bisa saja berdalih, itu semua masih dalam koridor Islam. Namun, dalih ini sebenarnya hanya pemanis mulut. Proses edukasi politik kepada anggota partai dan masyarakat tidak jalan. 

Apa yang dilihat oleh masyarakat sekarang menjadi dagelan elit politik. Partai-partai hanya menyapa rakyat ketika akan Pemilu atau Pilkada. Kaderisasi, penanaman visi sebagai way of life, dan pemikiran politik tidak tergarap. Sementara rakyat disuguhi  berbagai skandal politisi. Sudah menjadi rahasia umum citra politisi baik DPR maupun pejabat pemerintah, jeblok di mata masyarakat.DPR dilanda skandal seks sebagian anggotanya; kasus suap dan gratifikasi yang begitu vulgar dilakukan anggota DPR. Main-mata dalam setiap pembuatan undang-undang bukan rahasia lagi. Semua ini bukan hanya melibatkan partai secular, namun partai yang menamakan dirinya Islam sekalipun ada yang terlibat di dalamnya. Ujung-ujungnya kepercayaan publik terhadap pemerintah dan DPR jeblok. [vm]

Penulis : Mahfud Abdullah

Posting Komentar untuk "Ketika Dagelan Elit Politik Menyapa Kita"