Pakistan: Kashmir Tidak Akan Pernah Jadi Bagian dari India

Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry
VisiMuslim - Kashmir tidak pernah ada dan tidak akan pernah menjadi bagian dari India. Demikian ditegaskan Menteri Hubungan Informasi Pakistan Fawad Chaudhry mengomentari operasi militer India di Lembah Kashmir.

“Orang tidak bisa ditekan dengan paksa. Perdamaian tidak dapat dibangun saat mengerahkan sepuluh personel India pada satu Kashmir,” tambahnya, seperti dikutip Scrool.in pada Selasa (26/02/2019).

Chaudhry menyebut bahwa India menembaki para demonstran Kashmir. Dia juga menyatakan India tidak akan pernah berhasil memberangus gerakan kebebasan organik di Kashmir.

“Perlakuan terhadap Kashmir hanya menambah bahan bakar ke api. Genosida di Lembah (Kashmir) pasti berakhir,” ujar menteri itu.

Chaudhry mengatakan India harus memberi Kashmir hak yang sama sebagaimana orang-orang dari negara merdeka. “Pertumpahan darah meningkatkan api yang sudah menyala, itu tidak memadamkan api.”

Menteri itu mengatakan bahwa Islamabad telah sering menawarkan dialog New Delhi, tetapi negara tetangga tidak menanggapi secara positif. “Pihak India harus sedikit introspeksi, bahwa mereka telah melakukan lebih banyak kesalahan daripada kita,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan impian India untuk mengisolasi Pakistan tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Ketegangan antara Pakistan dan India meningkat setelah serangan bom oleh kelompok perlawanan Kashmir Jaish-e-Muhammad di Pulwama yang menewaskan setidaknya 40 personel India.

Karena hal ini, India telah menarik status Bangsa Paling Disukai yang diberikannya kepada Pakistan. Juga telah meningkatkan bea impor Pakistan sebesar 200%, menghentikan layanan bus Srinagar-Muzaffarabad dan perdagangan lintas batas.

India juga telah berjanji untuk mengisolasi Pakistan secara global. Sementara Pakistan mengaku telah menyiapkan opsi militer jika benar-benar diserang. [vm]

Sumber: Scroll.in

Posting Komentar untuk "Pakistan: Kashmir Tidak Akan Pernah Jadi Bagian dari India"