Ketika Kebencian Tentara Salib Selama Berabad-Abad Telah Bangkit Kembali di Barat dengan Penuh Amarah


Oleh : Fajar Kurniawan (Analis Senior PKAD)

Aksi teror yang dilakukan teroris Tarrant terjadi di dua masjid di Kota Christchurch pada 15 Maret. Yakni Masjid Al Noor dan Masjid Linwood. Dia menggunakan senapan serbu AR-15 dalam aksinya. Tarrant merekam perbuatannya dan disiarkan langsung melalui akun Facebook-nya. Ia berhasil ditangkap setelah menyerang Masjid Al Noor, ketika hendak pergi menggunakan mobil.

Menurut hasil penyelidikan Kepolisian Selandia Baru, pelaku teror penembakan pada 15 Maret lalu, Brenton Tarrant (28) ternyata mempunyai tiga sasaran saat beraksi di Kota Christchurch. Beruntung polisi berhasil menangkapnya sehingga jumlah korban tidak bertambah. Kabar itu disampaikan oleh Komisioner Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush. Menurut dia, Tarrant yang berasal dari Australia memang sudah mempersiapkan serangan itu sejak tiga bulan sebelumnya.

Bereaksi atas kejadian ini, seluruh muslim yang peduli tentumarah oleh pembantaian mengerikan puluhan Muslim yang menghadiri sholat Jum'ah di dua masjid di Selandia Baru, sehingga masalah tersebut dengan cepat mendominasi diskusi mereka di media sosial, tempat-tempat umum dan Masajid. 

Jelas, kebencian Tentara Salib selama berabad-abad telah bangkit kembali di Barat dengan penuh amarah, meluas ke semua wilayahnya. Memang, pembunuh Selandia Baru menghiasi senjatanya yang berkekuatan tinggi dengan referensi konflik-konflik Tentara Salib yang sudah berabad-abad dengan Negara Khilafah (Khilafah) yang semakin maju. Kebencian Tentara Salib inilah yang membuat Amerika Serikat mengumumkan perang salibnya melawan Irak, Afghanistan, dan perlawanan terhadap pendudukan Al-Aqsa dan Kashmir.

Kebencian Tentara Salib inilah yang telah memicu serangan berulang pada Muslim dan Islam di seluruh Barat. Kebencian Tentara Salib inilah yang memicu desakan Barat agar para penguasa Pakistan mendukung kelanjutan pendudukan Afghanistan melalui bertindak sebagai fasilitator sewaan untuk perundingan dan untuk menghancurkan semua dukungan bagi perlawanan di Kashmir yang diduduki. Dan kebencian Tentara Salib inilah yang sepenuhnya diabaikan dalam kecaman para pemimpin di dunia Islam, yang menjadikan kecaman mereka tanpa bobot, relevansi atau kepentingan.
Menghadapi berbagai teror di dunia muslim ini, yang ada hanyalah satu dari dua tenda: tenda keimanan yang di dalamnya tidak ada kemunafikan dan tenda kemunafikan yang di dalamnya tidak ada keimanan. Maka jangan beri kesempatan pada kaum kafir penjajah dan antek-anteknya, untuk berhasil mengokohkan sekulerisme. Jika itu terjadi, Anda akan kembali ke rezim yang Anda telah keluar darinya. 

Rezim dengan wajah yang dirias untuk mempercantiknya, dengan antek baru pengganti antek yang lama… Pada saat itu Anda akan kembali mengalami kezaliman dan penderitaan yang telah diperingatkan kepada Anda. Darah-darah Anda akan mengadu kepada Penciptanya. Pengorbanan-pengorbanan Anda akan memperkarakan Anda kepada Zat yang di sisi-Nya tidak ada seorang pun yang dizalimi. Maka Anda akan merugi dan menyesal di mana ketika itu penyesalan tidak ada gunanya. Anda akan menjadi seperti seorang perempuan yang mengurai kembali benang yang sudah dipintalnya menjadi tercerai berai kembali. [vm] 

Posting Komentar untuk "Ketika Kebencian Tentara Salib Selama Berabad-Abad Telah Bangkit Kembali di Barat dengan Penuh Amarah "