Kekejaman China Terhadap Kaum Muslim
Laporan investigasi oleh jurnalis CJ Werleman, yang diterbitkan oleh situs web “medium.com”, dengan judul: New Horrors: China Harvesting Muslim Organs in Concentration Camps (Kengerian Baru: China memanen organ-organ tubuh Muslim di kamp-kamp konsentrasi). Laporan ini mengisahkan kekejaman mengerikan yang dilakukan oleh pemerintah China terhadap penduduk Muslim Uighur di provinsi Turkistan Timur (Xinjiang), selama mereka berada di kamp-kamp konsentrasi.
Di mana mereka mengambil organ mereka hidup-hidup untuk dijual di pasar gelap. Dikatakan bahwa organ tersebut disediakan untuk pasar yang populer bagi pasien kaya Arab Saudi yang sedang memerlukan transplantasi organ (thenewkhalij.news).
**** **** ****
Dalam investigasinya, Werleman mencatat bahwa otoritas China mengambil organ manusia dari tubuh Muslim Uighur yang ditahan di kamp konsentrasi, sedang mereka dalam keadaan masih hidup.
Kemudian datang Muhammad bin Salman, Putra Mahkota rezim Arab Saudi, dan menyatakan bahwa China memiliki hak untuk mengambil tindakan keamanan apa pun untuk melindungi keamanan dalam negerinya dari (terorisme) dan (ekstremisme)!
Sungguh luar biasa bahwa media-media internasional, Arab dan Barat, mengabaikan berbagai kekejaman China terhadap kaum Muslim, mungkin karena takut komoditas China dihentikan, atau karena kaum Muslim tidak memiliki nilai bagi mereka.
Sejumlah liputan media justru mendistorsi kebenaran, bahkan terjadi pembungkaman media yang begitu masif terkait kekejaman China terhadap kaum Muslim, atau sejumlah kejahatan negara lainnya, seperti India, Myanmar dan Rusia.
Seseorang berdiri tak berdaya untuk menggambarkan keadaan umat Islam di hadapan para penguasa zalim yang melayani kaum kafir Barat, dan tanpa rasa malu menjilatnya. Sehingga meski mereka terang-terangan memusuhi umat Islam, mereka tetap dipujinya, bahkan ada orang yang dengan klaim palsu sebagai ulama, kemudian naik ke mimbar untuk memuji dan menyanjung para pengkhianat ini.
Mereka adalah para khatib penyebar fitnah, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama—saat perjalanan Isra’—melihat mereka dipotong bibirnya dengan gunting neraka. Ketika melihat orang-orang yang digunting bibirnya, beliau bertanya kepada Jibril, “Siapa mereka ini, wahai Jibril?” Jibril menjawab: “Mereka adalah para khatib penyebar fitnah, mereka yang selalu membenarkan kezaliman para rezim zalim.”
Mereka adalah orang-orang yang membuat agama Allah hanya sebagai alat untuk melayani keinginan hawa nafsu manusia, dan mendorong masyarakat untuk menjauhi agama-Nya. Mereka membenarkan para rezim ruwaibidhah (orang bodoh yang memaksakan dirinya untuk berkuasa), yang melakukan kezaliman dan kerusakan. Mereka tidak menasehatinya dan tidak meminta umat untuk meninggalkan mereka yang banyak berbuat firnah dan kesesatan. Dalam hal ini, mereka itu tidak tahu atau pura-pura bodoh, bahwa agama bukan untuk membenarkan keinginan hawa nafsu manusia, namun agama adalah untuk mengatur urusan manusia. Namun untuk ini hanya bisa terwujudkan dengan menegakkan hukum-hukum Allah dalam sistem negara Khilafah ‘ala minhājin nubuwah. Khilafah inilah yang akan mengakhiri kezaliman dan penindasan dari mereka yang tertindas, serta melawan tipu daya dan kelicikan para pengkhianat, dan dengan tegaknya Khilafah ini, mereka tidak akan bisa lagi memperdagangkan darah kaum tertindas untuk menyenangkan India atau China. [M Yusuf Salamah – Jerman]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 31/05/2019
Posting Komentar untuk "Kekejaman China Terhadap Kaum Muslim"