Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selalu Ada Perlawanan Total dari Rakyat dan Kaum Pejuang Terhadap Alat-Alat Kapitalisme yang Terus Melanggengkan Hegemoni ditengah Penguasa yang Hipokrit


Oleh : Adam Syailindra - Koordinator FAR (Forum Aspirasi Rakyat) 

Kepada saudara-saudara kami…

Tidak ada satupun niat Cina ataupun AS untuk kebaikan ekonomi Indonesia, sementara menggantungkan janji bantuan ekonomi asing dan perdagangan internasional di depan hidung kita, rezim sekuler ini melepaskan kehancuran ekonomi pada kita melalui kolaborasi dengan alat kolonialis Amerika, IMF, Bank Dunia, dll. 

dan setelah membuat pertanian dan industri kita dalam kondisi tidak baik, rezim liberal saat ini sedang membangun opini publik bahwa negeri ini membuka kran perdagangan dengan Cina, sehingga barang-barangnya dapat membanjiri pasar kita, yang sudah menderita dari dominasi perusahaan multinasional Barat dan Timur. Adapun bantuan ekonomi dari lembaga-lembaga internasional sendiri, itu adalah gaya kolonialisme yang mapan yang telah menjamin ketergantungan destruktif pada Amerika. 

Para penguasa meningkatkan tingkat perpajakan, tidak memperhitungkan kemiskinan dan kesulitan individu-individu rakyatnya. Para penguasa yang tanpa ampun tidak melihat ada yang salah dalam mengambil pajak dari masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, mereka menyajikan pajak berat seolah-olah itu adalah tugas dan sumber kebanggaan dan kebaikan. Para penguasa menambah beban di punggung mereka, rakyat yang mengalami kesulitan dalam memenui kebutuhan primernya saat ini.
Kepada Teman-Teman kami…

Kita harus segera membuka mata sadar kita, bahwa agenda utama ekonomi Kapitalisme global adalah menguasai negara-negara Dunia Ketiga yang notabene adalah negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia. Rezim kapitalis menggunakan paradigma Kapitalisme dalam mengurusi kepentingan dan kebutuhan rakyatnya, termasuk pendidikan. Ideologi Kapitalisme memandang bahwa pengurusan rakyat oleh Pemerintah berbasis pada sistem pasar (market based system). Artinya, Pemerintah hanya menjamin berjalannya sistem pasar itu, bukan menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Ini berdaya rusak yang tinggi. 

Hilangnya peran negara dalam pendidikan ini tidak terlepas dari agenda Kapitalisme global. Dampak buruknya antara lain adalah: Pertama, terjadinya ’lingkaran setan’ kemiskinan. Tidak terjangkaunya biaya pendidikan akan menyebabkan banyaknya generasi umat yang tidak gagal mengembangkan potensi dirinya sehingga mereka tetap dalam kondisi miskin dan bodoh. Selain itu, masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial-ekonomi. Pendidikan berkualitas hanya bisa dinikmati oleh kelompok masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas. Mereka dengan pendapatan menengah ke bawah akan putus sekolah di tingkat SD, SMP, atau paling tinggi SMU. Padahal sekolah dapat menjadi pintu perbaikan kompetensi masyarakat agar mereka mampu merancang perbaikan taraf hidupnya. Anehnya kini makin kencang isu radikalisme dihembuskan kepada kaum muda intelektual yang begitu tulus merapikan bangunan moral yang makin lapuk.

Kedua, langgengnya penjajahan Kapitalisme di Indonesia. Sebagaimana diketahui, kunci utama untuk keluar dari penjajahan dan menuju kebangkitan adalah peningkatan taraf berpikir umat. Pendidikan merupakan unsur penting dalam peningkatan taraf berpikir umat tersebut. Sumberdaya alam (SDA) yang melimpah di suatu negara menjadi tidak berfungsi optimal manakala tidak didukung dengan SDM yang terdidik. Kondisi SDA Indonesia saat ini mulai menciut. Jika ditambah dengan SDM yang tidak terdidik maka nasib Indonesia akan semakin tenggelam dalam cengkeraman negara-negara kapitalis dalam rentang waktu yang sangat panjang dan sangat membahayakan. 

Saudara-Saudara kami…

Sejak penghancuran perisai kita, Khilafah Islamiyah tahun 1924, jauh dari sumber kekuatan, aliansi dengan negara-negara kolonial hanya membawa kita penghinaan kebijakan luar negeri dan kesengsaraan ekonomi di seluruh Dunia Muslim. Termasuk kondisi pilu dan perih yang kini melanda saudara kita di  Xinjiang, Kashmir, Bagdad, Gaza dan sebagainya. Bukanlah kebijaksanaan untuk melakukan langkah-langkah yang sama dengan mengharapkan hasil yang berbeda.

Sangat jelas terlihat bagi mereka, jika memang mereka bisa melihat, yaitu bagi orang-orang yang bekerjasama dengan musuh-musuh Allah dan mengira bahwa musuh-musuh Allah itu akan menjaga dan memelihara kehormatan mereka serta menguatkan kekuasaan mereka, bahwa sesungguhnya para penguasa yang bekerjasama dengan musuh-musuh Allah itu, setelah melaksanakan semua peran mereka dalam melayani berbagai kepentingan Kafir penjajah itu, mereka akan dilemparkan oleh Allah ke dalam malapetaka, sebagaimana orang-orang yang sama dengan mereka sebelumnya. Mereka tidak akan meraih kebaikan apapun, bahkan mereka akan mendapatkan kehinaan di dunia:

Umat Islam butuh kepemimpinan yang bijak, yaitu kepemimpinan yang berpegang pada Wahyu untuk menuntun mereka ke jalan yang benar. Sumber kekuatan kita yang terjamin adalah Dien kita yang agung sebagaimana diterapkan oleh Khalifah (Khilafah) tentang Metode Kenabian. Karena itu, Islam memanggil kita semua untuk menerapkannya dan untuk memulai kembali sebagai cara hidup. Kami memanggil Anda untuk berjuang bersama dalam satu barisan! [vm]

Posting Komentar untuk "Selalu Ada Perlawanan Total dari Rakyat dan Kaum Pejuang Terhadap Alat-Alat Kapitalisme yang Terus Melanggengkan Hegemoni ditengah Penguasa yang Hipokrit"

close