Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wamena Rusuh, 465 Ruko, 165 Rumah dan 224 Mobil Hangus Dibakar

TERBAKAR: Kompleks kantor Bupati Jayawijaya yang ikut terbakar dalam aksi demo yang berakhir rusuh di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9). Kini terdapat 32 orang meninggal akibat kerusuhan itu. (Denny Tonjau/Cendrawasih Pos)
VisiMuslim - Dampak kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, masih terus berkembang. Selain dari sisi korban jiwa, kerugian secara materil juga masih bertambah. 

"224 mobil roda 6 dan 4 hangus, 150 motor, 465 ruko hangus, dan 165 rumah dibakar," jata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal di Jayapura, Kamis (26/9/2019). 

Selain itu, terdapat 5 perkantoran hangus terbakar dan 15 lainnya rusak berat. 

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua akan mengakomodasi kebutuhan warga selama mereka masih mengungsi. 

Bagi korban yang kehilangan tempat tinggal, Lukas memastikan Pemprov Papua akan memberikan bantuan. 

"Kami akan bantu mereka yang rumahnya terbakar, namun kita menunggu pendataan, termasuk pembangunan kantor pemerintah," katanya. 

Sedangkan jumlah korban tewas juga terus bertambah. 

"Total sudah 32 korban tewas sampai malam ini. Yang ditemukan hari ini terbakar, ditemukan di puing-puing rumah," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Candra Dianto. 

Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh. 

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat. 

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena. 

Sementara Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar atau hoaks. 

Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengkonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar. [kompas]

Posting Komentar untuk "Wamena Rusuh, 465 Ruko, 165 Rumah dan 224 Mobil Hangus Dibakar"

close