Kajian Remaja Smart With Islam Probolinggo: Wake Up The Sleeping Giant
Probolinggo-Visi Muslim- Tanggal 03 bulan Maret, bagi Umat Islam, selayaknya merupakan sebuah tanggal dan bulan yang harus selalu diingat. Dimana pada tanggal dan bulan tersebut, yakni tepatnya pada tanggal 03 Maret 1924 (96 tahun silam), telah terjadi peristiwa bersejarah. Peristiwa yang kemudian memberikan akibat kepada kehidupan umat Islam secara keseluruhan. Peristiwa itu adalah dihapuskannya sistem pemerintahan Islam yakni system Khilafah oleh Mustafa Kemal Attarturk, yang kemudian diganti dengan system pemerintahan Republik. Sejak itu umat Islam tidak memiliki perisai dan kondisi umat Islam semakin terpuruk.
Oleh karena itu, komunitas remaja muslim “Smart With Islam” kembali mengadakan meet up yang ke-23 pada Ahad, 1 Maret 2020, bertajuk "Wake Up The Sleeping Giant". Acara yang di mulai pukul 8.45 pagi ini di pandu oleh Ukhti Naning. Acara yang diadakan di Rumah Inspirasi Perubahan Kota Probolinggo dihadiri oleh puluh peserta dari kalangan remaja.
Ukhti Naning selaku MC sekaligus Moderator membuka acara dengan penuh semangat. Beliau menyapa peserta dengan pekikan takbir dan yel-yel khas Smart with Islam. Sebelum membuka materi Ukhti Arin melantunkan ayat suci Alquran guna menambah keberkahan dalam acara.
Hadir Ukhti Dewi Istiharoh, AMd.Kom sebagai pemateri tunggal. Di awal pemaparannya, ia mengajak peserta untuk mengamati keadaan dunia saat ini. Dari sisi moral sungguh sangat memprihatinkan. Kriminalitas di kalangan pemuda seperti narkorba, minum minuman keras, tawuran, pembunuhan, pergaulan bebas kian hari kian meningkat. Jumlah kemiskinan dan kerusakan alam pun terus meroket. Penganiayaan dan penyiksaan kepada kaum muslim terus terjadi seperti muslim Rohingya di Myanmar, Uyghur di Cina, dan yang terbaru di India.
Kondisi itu sangat berbeda dengan kondisi pada saat Islam berjaya. Dunia telah mencatat bagaimana Islam menjaga kehormatan dari setiap individu. Seperti yang dikisahkan pada masa kekhalifahan Mu'tasim Billah pernah mengerahkan pasukannya ke Amuria untuk menyelamatkan kehormatan satu budak muslimah. Pasukan bagian depan telah sampai di Amuria sedangkan belakangnya masih di gerbang ibukota Baghdad. Masyarakat islami yang melahirkan generasi muda produktif. Sebut saja Muhammad Al Fatih yang telah menjadi Khalifah di usia 21 dan menaklukan Konstantinopel di usia 23 tahun. Jelas sekali bedanya.
"Lantas apa yang menyebabkan perbedaan antara kondisi sekarang dengan kondisi dulu saat Islam Berjaya?", tanya pemateri. Barulah beliau memaparkan factor penyebabnya adalah karena tidak diterapkan Islam secara kaffah dan kaum muslim pun lalai atas perintah Allah terhadap penerapan Islam secara kaffah. Layaknya seperti Raksasa yang sedang tidur. Jumlah kaum muslim besar, namun tidak berpengaruh keberadaannya di dunia.
Mereka lupa bahkan tidak paham bahwa Allah telah berjanji kepada kita melalui firman-Nya di dalam Al Qur’an, yakni “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Jelas dalam ayat tersebut Allah akan mengembalikan kekuasaan di muka bumi ini kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Sehingga kondisi yang penuh rasa ketakutan akan berubah menjadi aman sentausa.
Tak lupa, beliau juga menjelaskan mengenai kabar gembira dari Rasulullah melalui hadits riwayat Ahmad mengenai akan tegaknya kembali Khilafah ala minhajin nubuwwah kedua.
“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih).
Jadi tegaknya kembali khilafah ini bukanlah perkara yang diragukan tapi suatu kepastian yang tidak bias terelakkan oleh siapapun, karena ini bagian dari janji Allah. Kita tahu bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Diakhir pemaparannya Ukhti Dewi mengajak semua peserta untuk bergandengan tangan, bersama berjuang untuk mengembalikan kejayaan Islam yang merupakan janji Allah tersebut. Beliau juga bertanya dengan lantang kepada peserta, “Bersediakah ikut berjuang? Siapkah?”, Siap!!! Allahu Akbar!!” jawaban lantang dr para peserta.
Sebelum acara diakhiri, ada pembagian doorprize bagi peserta, serta pembacaan doa yang pandu oleh Ukhti Isti. Kemudian dilanjut dengan penutupan dan sesi foto bersama peserta dengan panitia.
Reportase : Arina Hikmatul Husna
Posting Komentar untuk "Kajian Remaja Smart With Islam Probolinggo: Wake Up The Sleeping Giant"