Percuma Berharap Kepada Demokrasi, Umat Akan Terus Terdzolimi


Oleh: M Azzam Al Fatih

Semenjak kehilangan mahkota kekuasaan, umat islam tak pernah merasakan kemuliaan dalam hidup. Demokrasi yang dijadikan sebagai Pioneer kekuasaan, menggantikan kekhilafahan Islam hanya membuat umat seperti debu yang terpa angin, diinjak - injak oleh makhluk durjana, dan hanya dijadikan santapan makan para pengusung kapitalisme yang haus keringat dan darah rakyat.

Kebijakan demi kebijakan yang hanya mementingkan penguasa dan tuannya. Hukum yang dibuat hanya dipakai sebagai alat mempertahankan kekuasaan dan menindas umat. Hingga merasa diri paling hebat dan berkuasa dengan mewujudkan kesombongan iblis berwujud manusia.

Atas nama Pancasila seuatu yang sakral direndahkan. yang suci dihinakan dan yang hina disanjung serta yang syirik diabadikan. Sampai mengambil keputusan Al Qur'an dan hadist bukan hukum tertinggi. Bahkan menganggap agama sebagai musuh Pancasila yang hanya hasil buah pemikiran manusia. 

Orang yang sejatinya hina, berasal dari cairan yang jijik dan menjijikkan berani menganggap diri lebih mulia dari Tuhan sang pencipta yang tentunya paling tinggi derajatnya. Hingga berbuat melampaui batas manusia, menghilangkan nyawa orang lain bak seekor binatang piaraan.

Inilah wajah asli demokrasi yang membuat kerusakan pada manusia, alam, dan kehidupan ini. Manusia yang berkehendak melampaui batas kemanusiaan dikarenakan membuang hukum illahi Robbi. Alam yang digadaikan kepada asing dan Aseng demi kepuasan diri mengakibatkan kerusakan pada ekosistem alam.

Sistem demokrasi, alat penjajahan kafir penjajah demi melanggengkan dan menguatkan cengkeraman ideologi kapitalisme dinegeri - negeri muslim. Merampas sumber daya alam, memeras rakyat kecil dengan menarik pajak - pajak serta menaikkan nilainya. Dengan kata lain membantai umat Islam tanpa membuatnya tak sadar diri. hingga akhirnya, rakyat sadar atas kejaman demokrasi.

Lalu, apa yang dapat diharapkan dari demokrasi yang telah nampak keburukannya. Mengapa pula terus dipertahankan sebagai Pioneer mengurusi urusan umat. Padahal tak satupun keuntungan bagi kaum muslimin, yang ada hanya kezholiman secara keji.

Maka dari itu sepantasnya campakkan demokrasi, buang dan bakar sampai tak ada bekas sedikitpun pada diri seorang muslim. Sebab tatkala masih meninggalkan bekas suatu saat akan membuat batu sandungan dalam menata kehidupan yang lebih baik. Karena bekas itu adalah racun - racun yang suatu saat mempengaruhi sel tubuh kaum muslimin.

Kini saatnya kembali kepada sistem shohih yang membawa rahmat bagi seluruh manusia. Menjadikan kehidupan yang baik dan membawa kebaikan yang lainnya. Menjaga agama Allah SWT dari orang - orang kafir yang sudah tertanam rasa kebencian dalam hatinya. Serta dari kalangan munafiqun yang telah menukar kenikmatan surga dengan  kesenangan dunia yang sesaat nan menipu.

Kembali dan kembalilah pada sistem yang telah terbukti membawa kehidupan yang baik, tentram, damai, sejahtera dan makmur bagi seluruh manusia selama berabad - abad. Sistem yang selalu dinantikan dan dirindukan oleh umat manusia yaitu sistem Islam. Sistem yang menata kehidupan berdasarkan Wahyu dari Allah SWT sang pencipta dan penguasa jagad raya sehingga dapat mewujudkan kehidupan islami yang dapat menyelamatkan keselamatan dunia dan akhirat.

Wallahu'Alam Bhishowwab

Dini hari 2 Maret 2020.

Posting Komentar untuk "Percuma Berharap Kepada Demokrasi, Umat Akan Terus Terdzolimi"