Covid-19: Umat Muslim di Kaukasus Utara Mulai Resah Akibat Tak Bisa Shalat Berjamaah


Makhachkala- Visi Muslim- Umat ​​Muslim di wilayah Kaukasus Utara seperti di Republik Dagestan, Republik Kabardino-Balkaria, dan Chechnya menggelar shalat Jumat di rumah, hal ini dikarenakan masjid-masjid di wilayah tersebut ditutup akibat epidemi coronavirus baru. Sejumlah kaum muslim di wilayah itu berharap bisa pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat Jumat karena mereka khawatir jika mereka melanggar shalat fardhu ain tersebut.

Imam masjid "Tangim" dan wakilnya menggelar shalat Jumat tanpa adanya jamaah shalat di sebuah masjid di ibukota Dagestan, Makhachkala. kata salah seorang di masjid itu, Jumat, (10/4/2020).

Shalat berjamaah di masjid-masjid Chechnya juga tidak diadakan sampai situasi epidemiologis stabil, kata Administrasi Spiritual Muslim (SAM, atau Muftiate) di republik itu.

Penduduk setempat khawatir bahwa mereka melewatkan shalat Jumat.

Semua Muslim yang baligh diperintahkan untuk menghadiri shalat Jumat. Tidak dapat diterima ketika seorang Muslim melewatkan lebih dari tiga shalat Jumat berturut-turut tanpa alasan yang kuat.

Seorang ustadz di wilayah itu mengatakan bahwa memberlakukan larangan sholat Jumat di masjid-masjid sebagai hal yang dibenarkan. "Seorang Muslim harus melindungi kesehatannya dan orang lain jika terjadi epidemi," jelasnya.

Tindakan penutupan yang saat ini berlaku, dilakukan bukan untuk pertama kalinya dalam sejarah Islam, Alim Sizhazhev, kata wakil ketua SAM Republik Chechnya.

SAM Kabardino-Balkaria juga menutup masjid karena coronavirus sejak 24 Maret. Para ulama juga mendesak penduduk setempat untuk tidak berkumpul dalam kelompok besar di pemakaman. [] Nilufar Babayiğit

Posting Komentar untuk "Covid-19: Umat Muslim di Kaukasus Utara Mulai Resah Akibat Tak Bisa Shalat Berjamaah "