Forum Ulama Aswaja DKI Raya: Saatnya Islam Gantikan Ideologi Gagal, Kapitalisme-Demokrasi dan Komunisme
Jakarta, Visi Muslim- 20 Mei 2020. Memasuki hari ke-27 di Bulan Ramadhan 1441 H, sekali lagi Multaqo Ulama ASWAJA DKI Raya digelar. Tak kurang dari 100 peserta Youtuber dan Facebooker yang tuning online perhelatan tersebut. Seakan tak mau ketinggalan, Para Ulama yang tergabung dalam Forum Ulama Ahli Sunah Wal Jamaah (ASWAJA) DKI Raya, seraya ikut mensikapi permasalah wabah Covid-19 dalam prespektif suara langit dengan mengangkat tajuk “Masa Depan Dunia Pasca Wabah Corona”. Tidak tanggung-tangung Para Ulama memberikan sumbangsih dengan menawarkan solusi fundamental kepada umat agar terbebas dari wabah yaitu kembali kepada Allah SWT dan SyariatNya.
Diawali kalam illahi oleh Ustadz Arif Kamil dengan melantunkan surat Al Kahfi ayat 1-15, menambah resep suasana Multaqa Ulama yang digawangi Ustadz Cepi sebagai Host, secara apik dalam mengemas alur pikir dari narasumber.
Materi dibawakan oleh 2 orang Ulama dan dilanjut dengan 7 orang ulama dalam setting Kalimat Minal Ulama.
KH. Abu Hanifah, dengan suara tenang membawa peserta untuk memahami betapa carut marutnya sistem kapitalis dalam menangani wabah Covid-19. Berjibun cara telah dilakukan oleh negara bangsa dalam menanggulangi wabah Corona, namun terbukti gagal dan porak poranda. Tanpa tedeng aling-aling blejeti kerusakan sistem Kapitalis dan Komunis diibaratkan bak sarang laba-laba yang rapuh. Seraya menyeru agar kembali kepada sistem Islam berdasar Al Qur’an dan As Sunah.
Dalam sesi kalimat minal ulama, KH. Shoffar Mawardi, Ketua Ma’had Daarul Muwahid Srengseng Jakarta Barat, dengan pembawaan berwibawa, menyentil dengan bahasa langit, bahwa karunia Allah akan turun sesuai kelayakan kita, datangnya sesuai kadar kesiapan. Corona bagi orang kafir merupakan cicilan azab Allah sebelum azab di akherat kelak.
Lain lagi yang disuarakan oleh Ketua Ma’had Mushab bin Umair Tangerang, KH. Nur Alam, dengan suara menggelegar penuh gelora, bahwa kerusakan alam yang nampak karena dosa-dosa manusia. Dan adanya Covid-19 karena manusia bermaksiat pada Allah. Kyai Nur menyeru agar kembali kepada Allah, kepada SyariatNya dalam bingkai Khilafah a’la minhaj nubuah, seraya menyitir surat Ar Rum ayat 41.
Kalimat minal ulama yang ke-3, Habib Kholilulloh Abu Bakar Al Habsy, Pimpinan Majelis Rotibul Haddad Duren Sawit Jakarta Selatan, mengingatkan bahwa Corona adalah peringatan Allah SWT untuk menyadarkan manusia agar meninggalkan kesombongan dan kembali taat kepadaNya. Dan mengajak para Ulama agar bergerak dakwah tidak diam.
KH. Syaefuddin Zuhri, yang membawakan materi ke-2, menyadarkan kita semua, bahwa manusia tidak akan memikirkan perubahan kalau didepannya tidak ada fakta yang salah. Sementara orang yang bisa melakukan perubahan adalah orang yang memahami fakta yang rusak dan fakta yang benar. Orang tersebut adalah Para Ulama. KH Zuhri mengingatkan bahwa Ulama adalah pewaris Nabi, Al Qur’an, As Sunnah dan Al Khilafah; Ulama adalah poros terdepan untuk memperjuangan Khilafah; dan perjuangan harus fokus pada syariat dan khilafah.
Sementara itu, KH. Zainal Afwan, Ketua Majelis Taklim Al Hikmah Jakarta Timur, mengatakan bahwa wabah yang diberikan oleh Allah SWT sebagai Tadzkirah, bahwa harus bersandar hati kepada Allah; bersandar kepada kalam Allah; dan bersandar kepada petunjuk Allah. Kalau tidak kembali kepada Allah SWT maka persoalan tidak akan selesai. Sesuatu yang datang dari asal maka jangan dikembalikan apa sebabnya.
Habib Idrus, Ulama ASWAJA Tanjung periok, dalam kalimat minal ulama, menyampaikan bahwa wajib untuk melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya, serta mengikuti keteladanan Rosulullah SAW.
Sejurus dengan Ustadz Abu Umar, Mudir Ma’had Mafatih Bogor, menjelaskan cara Khilafah dalam menghadapi wabah Pandemi, secara konseptual dan fundamental.
KH. Abdul Hakim, Mudir Rumah Qur’an Jakarta, mengajak bersama bergabung bersama pada perjuangan menegakan syariah dan khilafah. Allah dan RosulNya mewajibkan syariah dan khialafah, maka bersama dalam jalur sama wajib diperjuangankan.
Di penghujung acara dibacakan Pernyataan Ulama oleh Dr. Mawardi Thohir, M.Sc. diantaranya berisi bahwa ideologi Kapitalis dan Komunis terbukti gagal; Islam sebagai ideologi mampu untuk menyelesaikan permasalahan wabah; Menyeru umat islam selalu taqorub kepada Allah; dan mengajak untuk menegakan syariah dan khilafah.
Selanjutnya ditutup dengan do’a oleh Ustadz Abdul Rouf Syafi’i.
(mdz)
Posting Komentar untuk "Forum Ulama Aswaja DKI Raya: Saatnya Islam Gantikan Ideologi Gagal, Kapitalisme-Demokrasi dan Komunisme"