PSBB Jilid III Surabaya Dianggap Gagal


Surabaya, Visi Muslim- Gubernur Jawa Timur menganggap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid III di Surabaya Raya telah gagal.

"Ini sama dengan anak sekolah yang tidak naik kelas, jadi harus mengulang lagi," terang Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony, Rabu, (28/5/2020).

Thony menganggap kegagalan PSBB jilid I dan II disebabkan tidak tegasnya dalam mengambil tindakan terhadap masyarakat yang melanggar dan tidak mematuhi protokol covid-19.

"Ini bisa karena kedisiplinan masyarakat yang rendah. Karena itu pemerintah harus tegas, kalau perlu ada sanksi," tambah Thony.

Ditambahkan, kegagalan PSBB sebelumnya karena pemerintah kota maupun provinsi tidak memiliki skema yang jelas dalam penanganan covid-19.

"Kalau masyarakat berontak, berarti tidak ada skema penanganan yang jelas," tambahnya.

Thony juga menyebut jika Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkot Surabaya sangat amburadul dan tidak berjalan maksimal.

"Tidak ada keputusan presiden yang mengharuskan semua ODP bergerombol buat wedang pokak. ODP tetap menjalankan tugas masing-masing, khususnya masalah ekonomi mereka," ujarnya.

Politisi Gerindra ini juga menjelaskan pentingnya skema agar perekonomian masyarakat tetap berjalan ditengah epidemi saat ini.

"Bagaimana perdagangan tetap berjalan, toko dan PKL tetap buka dan pasar dengan protokoler yang tepat," imbuhnya.

Sebelumnya, Paguyuban Arek Suroboyo juga menyuarakan mubazirnya PSBB jilid III, mereka menggelar aksi di depan Gedung DPRD Surabaya agar PSBB jilid III dibatalkan. [] Gesang

Posting Komentar untuk "PSBB Jilid III Surabaya Dianggap Gagal"