Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) Mendesak Pemerintah Malaysia Agar Membuka Kembali Masjid


Kuala Lumpur, Visi Muslim- Pemerintah Malaysia nampaknya masih setengah hati dalam membuka kembali masjid di negara tersebut. 

Pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin itu justru memutuskan membuka kembali sektor perekonomian secara bertahap sejak 4 Mei 2020 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) melalui Juru Bicaranya, Abdul Hakim Othman menyerahkan Memorandum kepada Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) pada Rabu, (3/6/2020), guna mendesak pihak pengurusan agama membuka kembali masjid dan membolehkan umat Islam menunaikan sholat Jumat dan sholat berjemaah. 

HTM turut melampirkan SOP sebagai panduan untuk dipraktekkan pihak masjid, di samping menjelaskan kepentingan dan kewajiban pihak pengurusan agama untuk membuka kembali masjid.

"Surat yang kita antar ini adalah desakan kepada pihak berkuasa (pengurusan) Agama atau Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) agar membuka kembali masjid, setelah kita melihat hingga minggu ke 12 umat Islam tidak bisa melaksanakan shalat Jumat maupun shalat berjamaah." Kata Abdul Hakim.

Abdul Hakim juga menyayangkan pemerintah Malaysia yang seolah masih setengah hati dalam membolehkan menjalankan shalat berjamaah yang hanya dibatasi sejumlah orang saja.

"Ini desakan kita karena kita sudah kecewa dengan apa yang berlaku, karena masjid tidak diperbolehkan dibuka secara penuh untuk shalat berjamaah dan shalat Jum'at, namun dibatasi hanya untuk sejumlah orang atau pengurus masjid saja, padahal sholat Jumat itu hukumnya fardhu ain bagi setiap muslim." Tambah Abdul Hakim.

Sayangnya, penyerahan memorandum ini tidak diterima oleh pihak JAWI dengan alasan tidak diperbolehkan menyatakan kesalahan dalam kebijakan menutup masjid yang telah diputuskan oleh pemerintah.

"Jadi kita menyampaikan tadi dalam bentuk aduan, kepada pihak berkuasa agama, namun tidak diterima dengan alasan tidak diperbolehkan untuk menyatakan kesalahan menutup masjid yang telah diputuskan oleh pemerintah.

Abdul Hakim juga senang dengan tanggapan positif pegawai yang menemuinya, pegawai itu ternyata juga memiliki pandangan sama agar pemerintah Malaysia segera membuka kembali masjid. 

"Pegawai yang kita temui juga setuju dengan pandangan yang kita sampaikan bahwa shalat Jumat hukumnya fardhu ain, dan masjid perlu dibuka kembali."

Juru bicara HTM ini juga menyoroti tentang banyaknya desakan masyarakat yang menginginkan agar pabrik minuman keras ditutup, namun hingga kini belum ada tanggapan dari pihak berkuasa agama, tapi jika ada arahan penutupan masjid, maka mereka cepat dalam meresponnya.

"Kita juga membangkitkan isu soal desakan dari umat Islam agar menutup pabrik minuman keras, namun pihak berkuasa agama tidak mengambil tindakan apapun, tapi jika ada arahan untuk penutupan masjid, mereka cepat dalam meresponnya,"

Abdul Hakim berharap pemerintah mendengar keinginan rakyatnya untuk segera membuka kembali masjid dan shalat berjamaah bisa dilaksanakan secara sempurna.

"Kita berharap pemerintah membuka kembali masjid sehingga umat Islam bisa kembali melaksanakan shalat berjamaah dan shalat Jum'at, haram hukumnya pemerintah menutup masjid sehingga umat muslim kesulitan untuk melaksanakan ibadahnya." Pungkasnya.

Perlu diketahui, beberapa negara bagian di Malaysia telah mengizinkan pelaksanaan sholat Jumat berjamaah di masjid dengan dibatasi jumlah jamaah 40 orang.

Sultan Kelantan, Sultan Muhammad V, telah mengizinkan pelaksanaan sholat Jumat yang akan dilakukan di masjid-masjid di negara bagian itu mulai pekan ini, Jumat (5/6). [] Gesang

Posting Komentar untuk "Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) Mendesak Pemerintah Malaysia Agar Membuka Kembali Masjid"