Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ribuan Massa Memprotes Pelarangan Hijab di Universitas di Belgia


Brussels, Visi Muslim- Sekitar 1.000 orang turun ke jalan di ibukota Belgia, Brussels pada hari Minggu, (5/7/2020) untuk mengadvokasi hak mengenakan jilbab di universitas.

Acara #HijabisFightBack diselenggarakan oleh tiga LSM lokal yang mewakili perempuan Muslim dan berjuang untuk inklusi sosial.

Protes tersebut menargetkan putusan pengadilan konstitusi baru-baru ini yang melarang simbol-simbol agama di pendidikan tingkat tinggi.

Protes didominasi oleh perempuan muda, termasuk banyak juga perempuan yang tidak mengenakan jilbab yang memprotes diskriminasi dan menunjukkan solidaritas dengan rekan-rekan mereka yang mengenakan jilbab.

Para pengunjuk rasa membawa tulisan-tulisan seperti "Jangan menilai seorang wanita dari sampulnya!" "Kenapa aku harus netral?" dan "Di mana kebebasan itu jika aku tidak bisa memakai apa pun yang aku inginkan?"

Menghargai aturan otoritas Belgia dalam mengekang pandemi covid-19, para demonstran mengenakan masker dan juga menjaga jarak saat berdemo.

Pada bulan Juni, pengadilan konstitusi Belgia memutuskan bahwa melarang simbol agama - termasuk jilbab - di pendidikan tinggi, hal itu dinilai merupakan pelanggaran kebebasan beragama atau hak atas pendidikan di bawah Konstitusi Belgia dan Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia.

Keputusan itu muncul setelah pengadilan Brussels merujuk ke pengadilan konstitusi kasus sekelompok perempuan Muslim yang menantang Francisco Ferrer College karena tidak mengizinkan siswanya mengenakan kerudung.

Namun, larangan jilbab tidak tersebar luas di Belgia.

Beberapa lembaga pendidikan tinggi Belgia - termasuk Universitas Terbuka Brussel (VUB) yang terkenal atau Universitas Katolik Leuven - menjelaskan pada bulan Juli mereka menyambut siswa "tanpa memandang jenis kelamin, asal atau status sosial, dengan atau tanpa jilbab." [] Gesang

Posting Komentar untuk "Ribuan Massa Memprotes Pelarangan Hijab di Universitas di Belgia"

close