Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Multaqa Ulama Aswaja Kab. Bogor: Tolak Sertifikasi Da’i!



Bogor, Visi Muslim-  Di tengah suasana pandemi yang semakin tidak terkendali, para ulama warasatul ambiya tetap menunjukkan perhatian yang luar biasa terhadap dinamika sosial politik di Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan Islam, dakwah Islam serta keselamatan bangsa Indonesia.

Mensikapi keinginan kuat Kementrian Agama untuk melakukan sertifikasi da’i para ulama, kyai dan pengasuh pondok pesantren di Bogor menggelar Multaqa Ulama Aswaja Kab. Bogor, secara daring melalui channel Youtube.

Pernyataan Kemenag tentu menunai kecaman dan menjadi kontrovesi, bahkan ditentang umat islam. Sejumlah ulama pun angkat bicara terkait rencana Kemenag ini, mereka menggangap sertifikasi dai merupakan bentuk pemberangusan dakwah dan pengalian isu atas kegagalan negara dalam menyelesaikan sejumlah krisis di tanah air tercinta ini.

“Sertifikasi da’i adalah upaya mengkambinghitaman Islam dan dakwah Islam untuk menutupi carut marut penanganan pandemi covid-19, dan ketidaksiapan hadapi resesi”. Demikian pernyataan yang tegas disampaikan para ulama para Multaqa Ulama Aswaja Bogor, Sabtu, 19 September 2020.

Dari press rilis yang diterima redaksi shautululama, sikap tegas ulama Bogor itu, antara lain sebagai berikut:

1.Menolak rencana pemerintah untuk melakukan sertifikasi da’i dan khathib. Karena tindakan ini merupakan pembungkaman terhadap dakwah Islam.

2.Menolak alasan sertifikasi da’i adalah untuk mencegah radikalisme, karena radikalisme bukan ajaran Islam.

3.Menyampaikan nasihat kepada pemerintah bahwa permasalahan yang tengah menghinggapi umat Islam saat ini khususnya di Indonesia, adalah karena ketidakmampuan dalam menangani pandemi covid-19 dan menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi akibat diterapkannya sistem kapitalis sekular, dan bukan karena adanya dakwah yang kini tengah menggeliat di tengah-tengah umat.

4.Menyerukan kepada seluruh elemen umat Islam untuk bersatu padu melawan segala bentuk upaya kaum kuffar dan antek-anteknya untuk menolak dakwah, mengkriminalisasi pengembannya, para da’i, individu maupun oleh kelompok dakwah.

5.Tidak mungkin Islam bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata kecuali dengan adanya Khilafah Islamiyah, dan dengan dakwah mengikuti metode Rasulullah SAW khilafah akan tegak

6.Bertekad untuk terus menerus berdakwah di jalan Allah demi tegaknya syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan di bawah naungan Khilafah Rasyidah ‘alaa Minhajin Nubuwwah, meski harus berhadapan dengan pihak-pihak yang akan membungkam dan menghentikan dakwah yang agung ini. []

Posting Komentar untuk "Multaqa Ulama Aswaja Kab. Bogor: Tolak Sertifikasi Da’i!"

close