Jejak Khilafah di Nusantara, Benang Merah Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa



Malang, Visi Muslim- (12/10) - “Film ‘Jejak Khilafah di Nusantara’ (JKDN) adalah benang merah dari apa yang kita pelajari saat SD, tentang kerajaan Sriwijaya, Aceh, Demak, Gowa-Talo, dan sebagainya, dalam Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB),” ungkap Akhmad Adiasta, narator film dokumenter JKDN yang tayang perdana pada 20 Agustus 2020 lalu, dalam kesempatan Kajian Spesial kolaborasi Hidup Berkah Channel dan Baitul Ilmi TV Ahad pagi (11/10), yang mengangkat topik "Resensi dan Nobar Film JKDN".

Akhmad menerangkan bahwa pembuatan film JKDN berdasarkan naskah akademis (skripsi) 509 halaman yang menyajikan penelusuran sumber-sumber primer berupa objek sejarah seperti koin, meriam, dan inkripsi di beberapa makam di beberapa wilayah di Indonesia, dalam rangka mengungkap peran Khilafah dalam penyebaran Islam di wilayah nusantara.

“Korespondensi berupa surat dari raja Sriwijaya Sri Indrawarman dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dirham Abbasiyah dengan khat kufi yang ditemukan di Aceh dan Penang, meriam Si Cupa Lada yang dikirim sebagai bantuan, serta inkripsi di makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) yang serupa dengan Shadrul Akabir Abdullah al-Abbas di Pasai, adalah di antara bukti-bukti sejarah yang menguatkan teori masuk dan tersebarnya Islam melalui peran Kekhilafahan,” terangnya.

Berdasarkan sumber-sumber tersebut, beserta sumber-sumber lainnya, Akhmad menerangkan bahwa film ini menguatkan teori masuk dan tersebarnya Islam ke Indonesia melalui peran Kekhilafahan mulai abad ke-7 M, sejak masa Khilafah Umayyah.[]

#JejakKhilafahDiNusantara #JKDN #ResensiFilm #Nobar

Posting Komentar untuk "Jejak Khilafah di Nusantara, Benang Merah Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa"