Palestina Mengecam Kesepakatan Normalisasi Antara Sudan dan Israel



Ramallah,  Visi Muslim- Rakyat Palestina marah atas deklarasi perjanjian normalisasi antara Israel dan Sudan di bawah mediasi AS, dikutip dari Xinhua, Sabtu, (24/10/2020).

Staf Kepresidenan Palestina menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa Palestina mengecam dan menolak keputusan Sudan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel yang telah merebut tanah Palestina.

"Tidak ada yang memiliki hak untuk berbicara atas nama rakyat Palestina dan perjuangan Palestina," katanya.

Dikatakan juga bahwa jalan menuju perdamaian yang komprehensif dan adil harus didasarkan pada hukum internasional, resolusi legitimasi internasional, dan referensi khusus, dengan cara yang mengarah pada penghentian pendudukan Israel atas tanah Palestina.

Ditambahkan bahwa "kepemimpinan Palestina akan mengambil keputusan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan dan hak sah rakyat Palestina."

Wasel Abu Youssef, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan Sudan untuk menormalkan hubungan dengan Israel merupakan "tusukan baru di belakang rakyat Palestina."

Dia menambahkan bahwa langkah Sudan mewakili "pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina dan menyimpang dari inisiatif perdamaian Arab."

Hazem Qassem, juru bicara Hamas di Gaza, mengatakan dalam pernyataan pers bahwa "normalisasi hubungan antara Sudan dan negara pendudukan adalah dosa politik, merugikan rakyat Palestina dan tujuan adil mereka."

Gerakan Jihad Islam itu juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa Sudan berlari menuju Israel dan membayar sejumlah besar uang untuk mendapatkan kepuasan Amerika dengan mengorbankan rakyat miskin dan pengungsi Sudan. [] Gesang

Posting Komentar untuk "Palestina Mengecam Kesepakatan Normalisasi Antara Sudan dan Israel"