14 Tentara Burkina Faso Tewas dalam Sebuah Serangan Pemberontak



Ouagadougou, Visi Muslim- Sedikitnya 14 tentara tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan terhadap konvoi militer di Burkina Faso, kata pemerintah Kamis malam (12/11/2020).

Insiden itu terjadi pada Rabu di sepanjang jalan Tinakof-Beldiabe di provinsi utara Burkina Faso, Oudalan.

"Satu unit detasemen militer Tin-Akoff di provinsi Oudalan, wilayah Sahel mendapat serangan pada Rabu yang dilakukan oleh sekelompok pemberontak, menewaskan 14 orang dan delapan lainnya luka-luka, tiga di antaranya mengalami cedera serius," kata Menteri Komunikasi Remis Dandjinou.

Dia juga mengatakan pasukan pertahanan dan keamanan terlibat dalam operasi pencarian untuk melacak para pelaku serangan itu.

Sebelumnya,  sumber keamanan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa tentara Burkinabe telah "menetralkan sedikitnya sembilan tersangka pemberontak."

Dandjinou meminta penduduk untuk bekerja sama untuk mengakhiri serangan yang menurut laporan yang diterbitkan pada bulan Agustus oleh Dewan Ekonomi dan Sosial (CES) Burkina Faso, telah menewaskan lebih dari 1.600 orang sejak 2015.

Serangan itu adalah yang ketiga kali di Sahel dan Burkina Faso tengah utara sejak dimulainya kampanye pemilu pada 31 Oktober.

"Saya telah memutuskan untuk menghentikan kegiatan kampanye saya selama 48 jam, menyusul serangan di Tin-Akoff yang menyebabkan kematian beberapa tentara [...]," tulis Presiden Burkina Faso, Roch Kabore dalam tweet-nya Jumat pagi, (13/11/2020).

Kabore mengimbau warga "untuk berdoa bagi seluruh korban, dan khususnya putra-putra pemberani kami yang terlibat di garis depan."

Burkina Faso akan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen akhir bulan ini, tetapi kehadiran kelompok militan telah mengganggu pendaftaran pemilih di beberapa bagian negara itu dan dikhawatirkan dapat mencegah orang-orang untuk memberikan suara pada pemilihan umum tersebut. [] Nilufar Babayiğit

Posting Komentar untuk "14 Tentara Burkina Faso Tewas dalam Sebuah Serangan Pemberontak"