Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komunitas Wartawan Bedah Buku "How Democracies Die"



Jakarta, Visi Muslim-  Sebuah acara bedah buku digelar secara online, membahas sebuah buku Best Seller Internasional 'HOW DEMOCRACIES DIE' pada Sabtu 28 November 2020 selama 3 jam penuh yang di mulai pukul 08.30 Wib, dipandu wartawan senior Dr. Dhimam Abror Djuraid.

Berawal dari cuitan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada Ahad 22 November 2020, bersama fotonya yang sedang membaca buku di kursi kayu menyedot perhatian publik. Anies tampak sedang membaca serius buku How Democracies Die, tulisan duo profesor ilmu pemerintahan Universitas Harvard : Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt.

Demokrasi yang digagas filosof Yunani pada tahun 508-507 SM Cleisthenes yang disebut sebagai "bapak demokrasi Athena" didaur ulang saat Revolusi Perancis.

Tahun 1789. Sampai saat ini, demokrasi masih dianggap atau dimitoskan sebagai konsep tatanan ideal, dengan otokritik terhadap demokrasi secara sporadis dari Benjamin Franklin, Thomas Jefferson, Winston Churchill, Noam Chomsky sampai Steven Levitsky-Daniel Ziblatt.

Pembahas yang hadir dalam room zoom Bedah buku tersebut antara lain :

1. Prof. Suteki, S.H., M.Hum. - Pakar Sosiologi Hukum Masyarakat dan Filsafat Pancasila, Gubes Undip.

2. Prof. Dr.-Ing Fahmi Amhar- Peneliti Senior dan Cendekiawan Muslim

3. Lukman Noerochim, M.Sc.(Eng), Ph.D. Peneliti FORKEI_Dosen teknik material ITS.

4. Dr. Fahmy Lukman, M.Hum. - Direktur Institute of Islamic Analysis and Development INQIYAD.

5. Dr. Nasrul Faqih Syarif, motivator nasional dan penulis buku.

Dr. Fahmi Lukman mengupas akar demokrasi dari sekulerisme. Dr. Faqih menilai, demokrasi hadir sebagai bagian perang opini dengan Islam. Prof. Suteki memberikan opsi sistem Islam jika demokrasi benar-benar sekarat dan mati. Prof. Fahmi Amhar membahas dari aspek peradaban. Dan Lukman Noerochim Ph.D. secara tandas bahwa yang dibahas penulis buku harvard tidak substantif, hanya prosedural.

Bedah buku online tersebut dihadiri 284 partisipan dalam zoom, disiarkan di kanal jurnalis muslim Youtube : ada 124 subscribers baru, 2.500 playback, watching now 356 orang dengan likers 393 orang.

Tampak hadir peserta di kanal jurnalis muslim youtube : kota-kota di Jawa Timur, Semarang, Bandung, Jakarta. Dari luar Jawa mulai dari Aceh, Dumai Riau, Kalimantan yaitu Tanjung Selor Kaltara, Ketapang Kalbar, Balikpapan, dan Kalsel. Sulawesi diwakili Gorontalo, Kendari, dan Makasar. NTB tidak ketinggalan. Bahkan ada yang dari Sydney (atas nama Abu Bayan).

Bedah buku kemudian ditutup dengan doa oleh Dr. Fahmi Lukman.[] Editor: Gesang

Posting Komentar untuk "Komunitas Wartawan Bedah Buku "How Democracies Die" "

close