Konferensi Pers Pertama Pemangku Jabatan Presiden Kyrgyzstan, Sadyr Zhaparov
Bishkek, Visi Muslim- Pemangku jabatan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Zhaparov mengadakan konferensi pers pada hari Kamis(12/11/2020) untuk perwakilan media.
Menurut layanan pers presiden Kyrgyzstan, selama konferensi pers Zhaparov menjawab berbagai pertanyaan mulai dari masalah ekonomi hingga kebijakan luar negeri yang diajukan oleh para jurnalis nasional dan asing.
Zhaparov menjelaskan tentang rencana reformasi struktur negara, membantah rumor tentang pengalihan sumber daya alam sebagai pembayaran utang luar negeri, dan juga membahas soal keterbukaannya untuk bekerja sama dengan semua kekuatan politik demi persatuan dan pembangunan negara.
Dia menambahkan bahwa banyak pekerjaan yang sedang dilakukan untuk menciptakan situasi yang menarik dan mendukung bagi investor.
Selain itu, ia juga membahas terkait terkait isu reformasi konstitusi, langkah-langkah untuk menangkal penyebaran infeksi virus corona, persiapan periode musim gugur-musim dingin, serta pemberantasan korupsi dan ekonomi "bayangan" juga diangkat selama konferensi pers.
Sadyr Zhaparov meyakinkan bahwa dia tidak menerima tekanan politik terhadap lawannya dan tekanan terhadap jurnalis, dan meminta media massa untuk secara obyektif meliput peristiwa di negara mayoritas muslim di Asia Tengah tersebut secara terbuka dalam mempublikasikan fakta penggunaan sumber daya administratif negara dan soal kasus suap-menyuap dalam pemilihan presiden mendatang.
Ia juga berhasil menjawab pertanyaan dari 35 wartawan.
Konferensi pers disiarkan langsung oleh TV Umum dan Perusahaan Penyiaran Radio dan saluran TV republik lainnya.
Zhaparov menggantikan presiden sebelumnya yakni Sooronbay Jeenbekov saat ia memutuskan untuk mengundurkan diri setelah terjadi kerusuhan akibat sengketa pemilu parlemen di Kyrgyzstan pada Oktober lalu, Jeenbekov mengatakan pengunduran dirinya untuk mencegah bentrokan lanjutan. [] Gesang
Posting Komentar untuk "Konferensi Pers Pertama Pemangku Jabatan Presiden Kyrgyzstan, Sadyr Zhaparov"