Perluas Kerjasama, Bahrain dan Israel Sepakat Saling Buka Kedutaan Besar
Tel Aviv, Visi Muslim- Menteri luar negeri Bahrain tiba di ibu kota Israel pada Rabu, (18/11/2020) dalam kunjungan resmi pertamanya ke negara itu sejak Manama menjalin hubungan diplomatik dengan Tel Aviv pada September lalu, dikutip dari media Israel.
Menurut Jerusalem Post, Abdullatif al-Zayani tiba dalam penerbangan komersial pertama ke ibu kota Israel menggunakan maskapai berbendera Bahrain, Gulf Air, dimana kedua belah pihak berusaha untuk memperluas kerja sama menyusul perjanjian yang ditengahi AS untuk menjalin hubungan formal.
Menteri Bahrain didampingi oleh delegasi Amerika yang dipimpin oleh utusan Washington guna perundingan perdamaian di Timur Tengah, Avi Berkowitz.
Dalam konferensi pers dengan mitranya dari Israel, Gabi Ashkenazi, di markas besar Kementerian Luar Negeri Israel di Yerusalem Barat, al-Zayani mengatakan dia mengajukan permintaan resmi kepada pemerintah Israel untuk membuka kedutaan besar di Israel.
Di sisi lain, pemerintah Bahrain menyetujui permintaan Israel untuk membuka kedutaan di Manama.
Menteri luar negeri Bahrain juga mengumumkan bahwa dia telah mengundang timpalannya dari Israel untuk mengunjungi Manama bulan depan untuk berpartisipasi dalam sebuah konferensi.
Menerima undangan tersebut, Ashkenazi berharap bisa segera berkunjung ke Bahrain. "Kami sepakat dalam pembicaraan yang kami adakan untuk membuka kedutaan besar Israel di Manama dan kedutaan Bahrain di Israel secepat mungkin, dan saya berharap kami dapat merayakan pembukaan tersebut pada akhir tahun ini," kata Ashkenazi, ditambahkan bahwa penerbangan komersial langsung akan segera dimulai antara kedua negara dan warga Bahrain akan dapat mengajukan permohonan online untuk visa Israel mulai 1 Desember nanti.
"Saya berjanji kepada Anda untuk datang ke Manama dalam waktu dekat dan kita akan melanjutkan diskusi konstruktif yang kita mulai hari ini, dan kita akan terus memperkuat hubungan antara negara kita dan rakyat kita" tambah menteri Israel.
Ashkenazi menambahkan kepada mitranya dari Bahrain, dengan mengatakan: "Kita lebih dari sekadar teman, kita juga mitra yang berbagi visi, tujuan, dan komitmen."
Pada 15 September, Bahrain dan Uni Emirat Arab setuju untuk menjalin hubungan diplomatik, budaya, dan komersial penuh dengan Israel setelah menandatangani perjanjian kontroversial di Gedung Putih.
Kesepakatan itu telah menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan itu mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani tujuan mereka. [] Nilufar Babayiğit
Posting Komentar untuk "Perluas Kerjasama, Bahrain dan Israel Sepakat Saling Buka Kedutaan Besar "