Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ustaz Labib: Semestinya Kita Lebih dari Marah saat Nabi Dihina

 


Jakarta, Visi Muslim- Menanggapi penghinaan terhadap Rasulullah Saw., KH Rokhmat S Labib, ulama yang akrab disapa Ustaz Labib mengatakan semestinya kita lebih marah saat Nabi dihina.

“Jika bapak kita, ibu kita, orang tua kita, guru kita di hina, kita marah, maka semestinya kita lebih marah ketika Rasul kita dihina,” ujarnya kepada Mediaumat.news dalam Aksi Bela Nabi Mengecam Pernyataan Presiden Prancis Macron Pemberi Restu Penghinaan Nabi Muhammad Saw, Rabu (04/11/2020), di Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis, Jakarta Pusat.

Menurutnya, seorang Muslim diperintahkan untuk mencintai Nabi melebihi kecintaan atas dirinya sendiri. Melebihi kecintaan kepada bapaknya, kepada seluruh manusia. “Rasulullah Saw. bersabda: Tak beriman seseorang dari kalian, hingga Aku lebih dicintai dari bapaknya, dari anaknya dan seluruh manusia,” ujarnya.

Ia mengingatkan tanda keimanan seorang Muslim adalah mencintai Nabi lebih dari siapapun dan marah ketika Nabi dihina. “Nabi menyebut kita harus mencintai Nabi melebihi kecintaan kepada siapapun. Kalau tidak, maka tidak beriman diantara kalian. Kalau kita tidak rela Nabi dihina, kalau Nabi dihina kita marah itu tanda keimanan,” tegasnya.

Oleh sebab itu, ia ingin memastikan peserta Aksi Bela Nabi adalah termasuk orang yang marah ketika ada orang yang membuat mereka marah. “Siapa yang dibuat marah lalu dia tidak marah, maka dia adalah khimar,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it/MU

Posting Komentar untuk "Ustaz Labib: Semestinya Kita Lebih dari Marah saat Nabi Dihina"

close