Lebih dari 10.000 Orang Mengungsi Akibat Kekerasan di Niger



Niamey, Visi Muslim- Sekitar 10.600 orang mengungsi menyusul serangan yang baru-baru ini terjadi di dua desa di wilayah Tillaberi Niger, dikutip dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Jumat, (8/1/2021).

Serangan yang terjadi pada hari Sabtu lalu itu merenggut 105 nyawa - 73 di desa Tchombangou dan 32 di desa Zaroumadareye. Ratusan korban yang selamat melarikan diri dari tempat kejadian dengan berjalan kaki, menurut PBB, pemerintah Nigeria memberikan bantuan pertama kepada orang-orang yang terkena dampak, seperti makanan, persediaan medis, layanan perawatan kesehatan, dan bantuan keuangan kepada keluarga warga sipil yang meninggal, laporan dari OCHA, Kamis.

Ada 17 anak, termasuk 10 laki-laki dan tujuh perempuan berusia 3-15 tahun, di antara para korban, menurut UNICEF Niger. OCHA di Niger mengatakan 26 orang yang terluka saat ini telah menerima perawatan medis.

Menyusul serangan pada 2 Januari di dua desa di wilayah Tillaberi, mayoritas pengungsi mengungsi di desa Mangaize dengan keluarga mereka. Lebih dari 500 anak terlantar saat ini dilaporkan juga tidak bersekolah, menurut UN.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tak dikenal itu.

Bulan lalu, sedikitnya 28 orang tewas dan ratusan lainnya cedera dalam serangan serupa, yang kemudian diklaim oleh kelompok bersenjata Boko Haram, di wilayah Diffa tenggara Niger, kata PBB. Wilayah Tillaberi, dan desa-desa diserang, wilayah itu kerap menjadi sasaran kelompok yang bermarkas di Mali sejak 2017, status darurat telah diumumkan di wilayah tersebut. Niger, Burkina Faso dan Mali di wilayah Sahel berada di episentrum salah satu krisis pengungsian dan keamanan yang tumbuh paling cepat di dunia.

Wilayah tersebut telah menampung 851.000 pengungsi dan hampir 2 juta orang terlantar, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). [] Gesang

Posting Komentar untuk "Lebih dari 10.000 Orang Mengungsi Akibat Kekerasan di Niger"