Dihantam Banjir, Ponpes Tahfidz As-Sunnah Mengharap Bantuan Al Quran

 


Barabai, Visi MuslimPada Jumat 29 januari 2021, tim Relawan Islam Selamatkan Negeri (ISN) bersama Badan Wakaf Alqur’an (BWA) menyambangi kota Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Guna melakukan silaturahmi dan memberikan dukungan moril untuk para korban banjir bandang yang menghantam kota tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Tim ISN bersama BWA mengunjungi Ponpes Tahfidz Al Quran As-Sunnah yang berlokasi di jl Pangeran Antasari, Barabai.

Salah seorang pengasuh pesantren, Ustadz Abdul Fattah, menjelaskan kronologi saat banjir bandang menerjang.

“Waktu itu subuh, sebagian santri sudah ada yang mengetahui informasi dari warga yang berjaga kalau di daerah hulu (gunung) sudah banjir, beberapa santri ada yang bertahan karena mereka ini memang sudah tinggal di sini sejak kecil dan orang tua mereka sudah meninggal, ada juga yang mencari tempat yang lebih aman. Selang beberapa menit air langsung datang dengan tiba-tiba, sontak seluruh santri dan warga setempat berhamburan lari keluar rumah menuju masjid dan tempat-tempat yang lebih tinggi”, ujarnya.

“Waktu kejadian saya masih berada di rumah, ketika air mulai naik saya tidak memikirkan apa-apa lagi selain langsung membawa keluarga lari ke tempat yang lebih aman, kemudian saya kembali untuk mengambil barang yang bisa diselamatkan, hanya berselang sekitar 10 menit saya sampai kembali, terlihat rumah sudah tenggelam, jadi semua barang-barang tidak ada lagi yang bisa diselamatkan termasuk sepeda motor”, lanjutnya.

Dari kondisi bangunan ponpes yang terlihat nampak beberapa kerusakan di mana-mana terutama bagian dinding bangunan yang berbahan kayu tersebut.

“Ponpes ini kondisi bangunannya memang sudah tua dan sebelumnya memang ada beberapa kerusakan, namun terjangan banjir ini memperparah kerusakan pada bangunan ponpes, alhamdulillah sudah ada beberapa bantuan dari beberapa relawan untuk perbaikan bangunan ponpes, saat ini kita bergotong royong membersihkan dan memperbaiki sementara bagian-bagian lantai dan dinding yang rusak”, jelasnya.

Banjir yang datang secara tiba-tiba juga menyebabkan karpet ruangan, beberapa kitab-kitab dan sebagian Al Quran terendam oleh air dan lumpur.

“Kami tidak pernah menyangka banjir akan separah ini, banjir separah ini baru terjadi kali ini saja, biasanya tidak pernah sampai melewati jalan provinsi, paling-paling hanya terendam di beberapa titik, tapi kali ini hampir seluruh kota Barabai diterjang banjir, jadi kami tidak sempat untuk menyelamatkan barang-barang di ponpes.”

“Bahkan para santri yang bertahan juga tidak sempat menyelamatkan kendaraan mereka, padahal itu adalah hadiah saat mereka mengikuti ajang tahfidz Quran ,” sambung ustadz Abdul Fattah, sambil menyeka matanya yang berkaca-kaca.

“Kami berharap ada bantuan berupa karpet dan juga beberapa Al Quran, kalau untuk keperluan konsumsi di ponpes sudah ada beberapa bantuan relawan yang masuk, insya Allah masih bisa untuk satu bulan ke depan , yang paling kami perlukan adalah Al Quran karena banyak yang rusak dan sudah tidak bisa dibaca lagi”, harapnya.

Menanggapi harapan ustadz Abdul Fattah, Wahyu salah seorang tim dari Badan Wakaf Alquran (BWA) mengatakan akan berusaha mencoba untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pesantren saat ini.

“Insya Allah kami bersama tim BWA akan berusaha semampu kami, mencarikan solusi terbaik untuk masalah ini,semoga prosesnya berjalan dengan lancar.” Ujar Wahyu singkat.[]

Posting Komentar untuk "Dihantam Banjir, Ponpes Tahfidz As-Sunnah Mengharap Bantuan Al Quran"