Menolak Menandatangani 'Piagam Prinsip Islam', Kelompok Muslim Turki di Prancis Menghadapi Tekanan
Paris, Visi Muslim- Kelompok Muslim-Turki di Prancis saat ini berada di bawah tekanan karena menolak menandatangani "piagam prinsip" Islam yang diserukan oleh Presiden Emmanuel Macron, Rabu, (10/2/2021).
Ketua Konfederasi Islamique Milli Görüş Prancis (CIMG), Fatih Sarıkır, mengatakan bahwa grup tersebut bertekad untuk tidak menandatangani RUU tersebut kecuali ada perubahan tertentu.
Sarıkır mengatakan bahwa kelompoknya mengharapkan pemerintah untuk memasukkan seluruh pengurus masjid dan asosiasi dalam prosesnya.
Dia juga mengatakan terlepas dari saran dan kritik mereka tentang RUU tersebut, meski namanya diubah menjadi "piagam prinsip-prinsip untuk Islam Prancis."
"Dinyatakan sebagai 'Islam Prancis' jadi isinya diatur sesuai keinginan Prancis. Sekarang sasarannya bukan hanya para imam tapi juga umat Islam," katanya. "Kami akan menjaga perilaku konstruktif kami. Kami tidak memiliki masalah dengan hukum Prancis. Satu-satunya perhatian kami adalah bahwa Muslim dapat menjalankan agama mereka."
Sarıkır menambahkan bahwa kelompok tersebut menghadapi "tekanan psikologis" karena tidak menandatangani RUU tersebut.
Kepala Komite Koordinasi Muslim Turki di Prancis (CCMTF), Ibrahim Alcı, juga mengatakan kelompok itu berada di bawah tekanan dari segala sisi.
Alcı mengakui bahwa pembentukan dewan imam nasional yang akan menunjuk imam di Prancis sesuai dengan pengetahuan agama, keterampilan mengajar, dan kualitas manusia merupakan langkah penting, tetapi dia mengatakan beberapa pasal dalam RUU tersebut kontroversial dan bertentangan dengan kepentingan umat Islam.
"600 hingga 700 masjid dan asosiasi berada di belakang kami. Ada hampir 2.500 masjid di Prancis," katanya.
Alcı mengkritik deskripsi RUU itu sebagai "Islam di Prancis", dan menekankan bahwa Islam adalah "agama universal".
Dia mengatakan telah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin di mana dia menyampaikan pandangannya soal RUU tersebut.
Alcı mengatakan bahwa dia menyesal atas pemberitaan negatif Muslim di media hanya karena tidak menandatangani RUU tersebut. "Mereka melihat kami sebagai Islamis dan teroris," katanya.
Tidak ada Muslim yang akan menandatangani piagam jika itu bertentangan dengan Muslim, kata Alcı. "Delapan puluh persen Muslim menentang RUU ini." [] Gesang
Posting Komentar untuk "Menolak Menandatangani 'Piagam Prinsip Islam', Kelompok Muslim Turki di Prancis Menghadapi Tekanan "