Junta Militer Membunuh 738 Demonstran Sejak Kudeta di Myanmar



Yangon, Visi Muslim- Setidaknya 738 orang telah tewas sejauh ini dalam tindakan keras militer Myanmar terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta, menurut laporan angka terbaru oleh pengawas hak asasi manusia.

Dalam penghitungan hariannya pada hari Selasa, (20/4/2021), Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik mengatakan 3.261 orang saat ini sedang ditahan, 75 di antaranya telah dihukum, dan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk setidaknya 970 orang lainnya.

Sementara itu, lebih dari 1.500 penduduk desa dari Kota Momauk di Negara Bagian Kachin telah mengungsi akibat pertempuran sengit antara Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) dan militer Myanmar pada minggu sebelumnya, dilansir dari media lokal Myanmar.

Para pengungsi berasal dari Desa Si Hut, Kone Law, Myo Haung, Myo Thit, Shwe Myaung, Namt Lan, Mone Khat, Naung Kon, dan desa Nant Ngoe di Kota Momauk, menurut The Irrawaddy.

"Ketegangan militer telah meningkat. Penduduk desa memutuskan untuk melarikan diri karena pertempuran dapat terjadi kapan saja, termasuk kemungkinan pemboman oleh jet tempur," kata harian itu dari wawancara kepada salah satu warga.

Pendeta Seng Awng dari Kachin Baptist Convention di Momauk Township mengatakan gereja telah melindungi setidaknya 150 rumah tangga atau sekitar 600 orang, menurut laporan itu.

"Karena beberapa orang terbunuh oleh artileri, mereka melarikan diri dari desa. Mereka tidak punya waktu untuk mengambil barang apa pun. Kami menyediakan apa yang mereka butuhkan, termasuk akomodasi dan makanan," tambahnya.

Militer Myanmar - yang secara resmi dikenal sebagai Tatmadaw - merebut kekuasaan pada 1 Februari, menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Menanggapi kudeta tersebut, kelompok sipil di seluruh negeri meluncurkan kampanye pembangkangan sipil dengan demonstrasi massa dan aksi duduk dijalan. Junta militer telah menggunakan metode brutal untuk memadamkan gerakan yang sedang tumbuh. [] Gesang 

Posting Komentar untuk "Junta Militer Membunuh 738 Demonstran Sejak Kudeta di Myanmar"