Kondisi Ekonomi Dan Politik Diprediksi Masih Buruk, Rakyat Diminta Waspada
Jakarta, Visi Muslim- Kondisi ekonomi dan politik di Indonesia diprediksi masih memburuk di tahun ini. Untuk itu, rakyat diminta untuk tetap hati-hati dan waspada.
Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun memprediksi, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih minus, yakni sekitar minus 1 persen.
"Jika cara mengelola negara performanya masih seperti saat ini, maka kondisi ekonomi dan politik Indonesia tahun ini masih buruk," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/4).
Selain itu, kata Ubedilah, pengangguran dan kemiskinan juga diprediksi masih terus bertambah.
Semua ini terjadi karena langkah Indonesia di bidang ekonomi jauh tertinggal. Bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Salah satunya dengan Vietnam yang angka pertumbuhan ekonominya kini mencapai 4,48 persen yoy.
Tidak hanya ekonomi, kondisi politik Indonesia juga diyakini masih memburuk. Ini lantaran Indonesia sudah terjebak dalam jeratan politik oligarki dan politik transaksional.
"Pergantian menteri (reshuffle kabinet) akan menimbulkan persoalan baru terkait penyesuaian baru dan lambannya eksekusi sejumlah kebijakan karena tersandera oligarki ekonomi dan oligarki politik," jelas Ubedilah.
Di saat yang sama, sambung Ubedilah, pemerintah juga masih gagal memulihkan indeks demokrasi yang semakin terpuruk sepanjang 14 tahun terakhir.
"Kebebasan sipil masih terus memburuk di angka 5,59. Kebebasan akses informasi melalui internet juga masih rendah di angka 49,” tuturnya.
“Mencermati situasi ekonomi dan politik yang masih memburuk, saya kira rakyat mesti tetap bersikap waspada dan hati-hati dalam menghadapi situasi yang tidak menentu itu," pungkas Ubedilah. rmol.id
Posting Komentar untuk "Kondisi Ekonomi Dan Politik Diprediksi Masih Buruk, Rakyat Diminta Waspada"