WNA Bawa Surat Covid Tak Valid, Keselamatan Rakyat Makin Terancam

Ilustrasi

Oleh: Fitriyah Permata

Belum selesai duka rakyat saat mendapati larangan mudik yang kian dipersulit. Muncul pemberitaan yang membuat hati rakyat makin teriris. Sejumlah 2090 Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke Indonesia dinyatakan positif corona padahal mereka telah membawa surat negatif covid, sebagaimana dilansir detik.com (03/05/2021). 

Terlihat jelas bahwa ada praktek manipulasi surat covid yang dilakukan oleh para WNA. Keadaan seperti ini sungguh membahayakan nasib rakyat Indonesia. Rakyat sudah susah payah berusaha taat atas setiap aturan protokol kesehatan, namun justru bahaya itu datang dari luar. Jika negara tak benar-benar serius mengusut kasus ini, maka seolah mustahil pandemi ini akan segera berakhir. Sebab rakyat akan terus terancam penularan virus yang tak kunjung usai. 

Hidup dalam sistem kapitalisme memang membuat seseorang menghalalkan segala cara untuk meraup pundi-pundi kekayaan. Bahkan membuat surat keterangan kesehatan palsupun dilakukan. Bahkan baru-baru ini ada yang dengan tega menggunakan alat rapid bekas demi meraup keuntungan yang mencapai 30 juta perhari, sebagaimana dilansir CNN. com (24/04/2021). 

Dalam sistem Islam seorang WNA tidak bisa dengan mudah keluar masuk ke dalam Daulah Islam. Tanpa adanya pandemi saja seorang WNA yang bisa masuk harus jelas statusnya. Dalam Islam negara di luar daulah dibagi menjadi 3, negara kafir mu'ahid (terikat perjanjian), negara kafir hukman, negara kafir harbi Fi'lan (dengan terang-terangan memusuhi Islam). Islam membagi dengan jelas status negara lain, sebab Sistem Islam bukan hanya melindungi secara fisik rakyatnya, tetapi juga melindungi aqidah serta pemikiran rakyat. Apalagi jika dalam masa wabah, jangankan warga asing, warga daulah yang berasal dari daerah wabah tidak bisa keluar masuk seenaknya. Begitulah sistem Islam dengan nyata menjaga rakyatnya. Sudah selayaknya negeri ini diatur oleh sistem yang dengan serius menjaga rakyatnya. Bukan hanya sekedar tujuan materi, tapi meraih ridho Illahi. 

Wallahua'lam bishowab 

Berbagi :