Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aktivis Rohingya Terkemuka Meninggal Dunia Ditembak Orang Tak Dikenal



Dhaka, Visi Muslim- Penyerang tak dikenal telah menembak mati seorang aktivis hak asasi Rohingya terkemuka yang tinggal di Bangladesh setelah dia melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar lebih dari empat tahun lalu, kata polisi, Rabu, (29/9/2021). Petugas Nayeemul Haque mengatakan Mohib Ullah, (50), kepala Masyarakat Arakan Rohingya untuk Perdamaian dan Hak Asasi Manusia (ARSPH), meninggal akibat luka-luka di rumah sakit. Pelaku diduga lebih dari empat atau lima penyerang, yang sebagian wajahnya tertutup syal.

Mereka menembak Ullah dari jarak dekat di kedai teh pinggir jalan di kamp pengungsi Lombashia di distrik Cox's Bazar, Bangladesh tenggara, kata petugas itu kepada wartawan, mengutip keterangan saksi. "Tiga peluru menembus dadanya," katanya. Motif pembunuhan belum diketahui, tambah Haque, ditambahkan bahwa polisi sedang berusaha menemukan para pelaku.

Pejabat pemerintah setempat mengatakan Ullah, seorang guru yang menjadi aktivis hak Rohingya, ia datang ke Bangladesh pada 2017 setelah Myanmar yang mayoritas beragama Buddha melancarkan tindakan brutal militer terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine utara.

Organisasinya memiliki lebih dari 300 aktivis yang bekerja untuk hak-hak Rohingya, menurut sebuah laporan pemerintah. Organisasi tersebut memainkan peran dalam rencana untuk memulangkan Muslim Rohingya ke Myanmar, tambah laporan itu. 

Ullah adalah salah satu dari sekelompok korban penganiayaan agama dari seluruh dunia yang bertemu dengan mantan presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada 2019, ketika itu ia meminta AS untuk membantu rakyatnya yang teraniaya. 

Bangladesh menampung lebih dari 1 juta Muslim Rohingya di kamp-kamp yang luas di Cox's Bazar. 

Lebih dari 750.000 pengungsi tiba setelah serangan militer Myanmar terhadap kelompok minoritas pada Agustus 2017. [] Khusnul Khatimah 

Posting Komentar untuk "Aktivis Rohingya Terkemuka Meninggal Dunia Ditembak Orang Tak Dikenal"

close