Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tekanan Terus Terjadi Terhadap Tahanan Politik Aktivis Islam Kaffah Krimea, Teymur Abdullayev didalam Penjara



Salavat, Visi Muslim- Istri Teymur Abdullayev mengatakan bahwa suaminya terus mendapat tekanan dari petugas penjara  IK-2 di Salavat. Bulan ini, dia sudah dikirim ke sel hukuman 3 kali untuk pelanggaran ringan, ujarnya dikutip dari Solidaritas Krimea, Selasa, (28/9/2021).

Alime Abdullayeva mengatakan bahwa setelah berita tentang suaminya tersebar di media, Teymur Abdullayev menghabiskan 1,5 tahun di sel hukuman SUS (sel dengan kondisi penahanan yang ketat). Namun kini terpidana tersebut kembali dikenai sanksi disiplin berupa penempatan di sel hukuman hanya karena ia "tidak mau berpakaian seragam penjara". Dia sudah tiga kali ke sana bulan ini.

“Tekanan terus berlanjut. Petugas penjara memutuskan untuk mengubah taktik, secara berkala melepaskan para tahanan termasuk suaminya selama beberapa hari di SUS dan mengembalikan mereka kembali ke sel hukuman," tambah Alime Abdullayeva. 

Dua Muslim Krimea bersaudara Uzeyir dan Teymur Abdullaev, ditangkap pada Oktober 2016 bersama dengan tiga Tatar Krimea lainnya karena terlibat dalam kegiatan partai politik Islam Hizbut Tahrir, dimana aktivitas partai ini adalah berupa dakwah tanpa menggunakan kekerasan untuk mengembalikan kembali kehidupan Islam secara menyeluruh.

Pada 18 Juni 2019, Pengadilan Militer Distrik Kaukasia Utara di Rostov-on-Don menghukum Rustem Ismailov dengan hukuman 14 tahun penjara, Ayder Saledinov dan Emil Dzhemadenov dengan hukuman 12 tahun. Dua terdakwa lainnya yakni dua bersaudara Teymur dan Uzeyir Abdullaevs masing-masing dijatuhi hukuman 17 dan 13 tahun. Pada Desember 2019, Mahkamah Agung Federasi Rusia kemudian mengurangi hukuman setiap orang enam bulan. Kemudian mereka dipindahkan ke penjara Rusia di wilayah Republik Bashkortostan.

Pada Maret 2020, keluarga mengetahui bahwa Teymur Abdullaev dipindahkan ke PKU IK No. 2 di kota Salavat dari Lembaga Pemasyarakatan Federal Rusia di Bashkortostan untuk menjalani hukumannya. Segera setelah tiba di koloni, dia dikirim ke sel hukuman. Dua Muslim Tatar Krimea tersebut berada dalam kondisi seperti itu selama lebih dari setahun dan menghubungkan hal tersebut akibat penolakan mereka untuk bekerja sama dengan layanan khusus, yang sudah mengunjunginya di wilayah penjara.

Pada 1 Juni 2021, aktivis hak asasi manusia Rusia Lev Ponomarev, yang diakui oleh Kementerian Kehakiman Rusia sebagai agen asing, mengirim permintaan kepada kepala UFSIN untuk Bashkortostan Vladislav Dzyuba dengan tujuan memberikan informasi tentang tahanan politik Tatar Krimea. Teymur Abdullaev, yang telah lama ditahan di sel hukuman.

Dalam permintaannya kepada Lembaran Organisasi Hak Asasi Manusia Daerah, Lev Ponomarev menunjukkan bahwa fakta-fakta tentang kemungkinan pelanggaran hak-hak narapidana di lembaga pemasyarakatan secara sosial dan harus dipublikasikan. Namun, pada saat itu tidak ada informasi tentang situasi soal Teymur Abdullayev di situs web Layanan Federal untuk Eksekusi Hukuman Republik Bashkortostan.

Pada 11 Juni, para tahanan dikembalikan ke detasemen, tetapi dengan kondisi penahanan yang ketat, terang ibu dua saudara itu, Dilyara Abdullayeva. [] Gesang 

Posting Komentar untuk "Tekanan Terus Terjadi Terhadap Tahanan Politik Aktivis Islam Kaffah Krimea, Teymur Abdullayev didalam Penjara "

close