Ikrar Pemuda Muslim Membawa Peradaban Umat Manusia Dalam Satu Panji Kehidupan Islam
Oleh: Muh. Sjaiful (Ketua Forum Intelektual Muslim Indonesia Sulawesi Tenggara)
Tepatnya 28 Oktober kemarin, pemuda Indonesia mengenang Sumpah Pemuda yang dikumandangkan putra putri Indonesia pada tahun 1928 silam, konon bunyi sumpahnya, satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan Indonesia. Meskipun beberapa sejarawan Indonesia meragukan kebenaran sumpah pemuda tersebut apakah memang benar pernah diikrarkan namun isu ini bukan fokus pembahasan tulisan. Biarlah nanti para tim sejarawan yang melacaknya. Yang pasti, jejak peradaban suatu bangsa dimasa depan adalah terletak dalam genggaman para pemuda bangsa itu sendiri. Jika baik pemuda suatu bangsa maka baik pula nasib bangsa itu dimasa akan datang. Sebaliknya, buruk pemudanya dapat dipastikan buruk juga nasib bangsa itu.
Perspektif Islam, sangat menaruh perhatian serius terhadap potensi para pemuda muslim. Bahkan salah satu Hadits Nabi SAW telah memberikan jaminan kepada tujuh golongan yang akan mendapat naungan di Padang Mahsyar saat terik matahari yang sangat panas menyengat kumpulan manusia yang sedang menanti pengadilan Allah SWT. Saat diantara tujuh golongan yang dijanjikan itu, kata Rasulullah, adalah golongan para pemuda yang mengisi masa mudanya hanya dengan ibadah, amaliyah, dan mendakwahkan Islam. Golongan pemuda demikian adalah golongan yang tidak menjadikan masa mudanya dengan kesia-sian, hura-hura, dan bergelimangan maksiat.
Sejatinya pemuda muslim bukan sekedar pemuda yang mengisi masa mudanya dengan ibadah bersifat spritiual tetapi juga pemuda muslim yang memiliki aqidah Islam terpancang dalam dadanya sekokoh gunung, tidak mudah terombang ambing. Kekuatan aqidah Islam yang terpancar dari dadanya menjadikan pemuda muslim sebagai pemuda pejuang yang mendedikasikan hidup mudanya untuk menyuarakan dakwah Islam hingga menggetarkan dinding peradaban umat manusia takluk dibawah naungan Syariat Islam.
Sirah peradaban umat manusia semenjak dibawah kepemimpinan Baginda Nabi SAW hingga para khalifah pengganti beliau, telah membuktikan peran besar sosok pemuda muslim mampu membawa peradaban umat manusia dibawah cahaya Islam. Diantara sekian banyak pejuang pemuda muslim, contoh sosok paling fenomenal adalah Mush’ab bin Umair, Ia seorang remaja Quraisy terkemuka, gagah dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan. Para ahli sejarah melukiskan semangat kemudaannya dengan kalimat: “Seorang warga kota Makkah yang mempunyai nama paling harum.Mush’ab lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, dan tumbuh dalam lingkungan serba berkecukupan. Mungkin tak seorang pun di antara anak-anak muda Makkah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya sebagaimana yang dialami Mush’ab bin Umair.
Mush’ab bin Umair tatkala relung hatinya tercerahkan aqidah Islam yang sangat kuat. Dia memilih mendedikasikan hidupnya hanya untuk perjuangan Islam. Sebagai seorang pemuda maka ia diutus oleh Baginda Nabi menjadi duta Islam pertama menyebarkan risalah Islam kepada penduduk Yastrib di Madinah. Usia Mush’ab ketika itu relatif masih muda tetapi sungguh luar biasa pemuda Mush’ab melalui kepiawaiannya berdiplomasi dengan kecerdasan luar biasa, ia mampu menjadikan seluruh penduduk Madinah menerima cahaya Islam setelah mengislamkan terlebih dahulu tokoh pimpinan Yastrib, Saad bin Muadz.
Satu lagi sosok pemuda muslim yang mampu merontokkan peradaban barat di Konstantinopel, Sultan Muhammad al-Fatih, usianya relatif muda, 21 tahun, namun sungguh luar biasa. Pasukan kekhilafahan Islam dibawah komandonya mampu menaklukkan benteng Konstantinopel yang terkenal dalam sejarah sangat sulit ditembus oleh pasukan militer manapun. Pantaslah Sultan Muhammad al-Fatih dinisbatkan sebagai sebaik-baiknya pemimpin termasuk pasukannya merupakan sebaik-baiknya pasukan, sebagaimana dinisbatkan oleh Hadits Nabi SAW: “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam . Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR Ahmad).
Kisah dari dua pemuda muslim tersebut, bukan fiksi atau khayalan. Ia pernah hadir di atas panggung sejarah peradaban umat manusia. Kisah yang menjadi inspirasi pemuda muslim di era milenial guna memastikan diri sebagai peletak dasar peradaban umat manusia menuju kehidupan Islam. Artinya, pemuda muslim semestinya mengikrarkan diri sebagai pejuang peradaban bukan dalam tataran batasan nasionalisme yang sempit. Ikrar pemuda muslim sejatinya adalah menyuarakan Islam dengan segenap jiwa raga, hanya berharap ridha Allah SWT. Pemuda muslim yang berikrar bahwa umat manusia sudah saatnya hidup dibawah satu panji kehidupan Islam yang hanya dapat memberikan kesejahteraan dan keslamatan umat manusia baik dunia maupun akhirat kelak.
Posting Komentar untuk "Ikrar Pemuda Muslim Membawa Peradaban Umat Manusia Dalam Satu Panji Kehidupan Islam"