Panggilan Hati menolak Kampanye LGBT



Oleh : Naila Dhofarina Noor (Sahabat Visi Muslim Media)


Indonesia, sebagai negara yang dikenal dengan mayoritas muslim, kini sedang dirundung polemik yang diharamkan dalam Islam. Salah satunya adalah ajang Miss Queen, yang memenangkan seorang transpuan berinisial M C . Ajang ini diselenggarakan di Bali dengan peserta para laki-laki transgender yang dinilai dari aspek kecantikannya dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. 

M C terpilih menjadi Miss Queen Indonesia 2021 dan berhak mewakili Indonesia mengikuti ajang Miss Internasional Queen 2021 di Thailand.

(Makassar.terkini.id,02/10/2021). Dalam pidato kemenangannya, M C berharap masyarakat Indonesia kedepannya bisa lebih menghargai perbedaan khususnya bagi transpuan. (celebrity.okezone.com,01/10/2021)

Setelah mendapat kabar tentang ini, bagaimana perasaan kita? Kalimat apa yang pertama kali terucap dari lisan kita?

Astaghfirullahal 'azhim.

Sebagai muslim muslimah sejati, sudah semestinya kalimat ini yang terucap. Mengapa?

Karena jauh sudah baginda Rasulullah Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam telah mengabarkan keburukan atas perbuatan menyerupai lawan jenis , seperti transgender tersebut, apalagi dikampanyakan sedemikian rupa dalam sebuah ajang berhadiah.

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari 5885).

Tentulah kita tidak ingin dilaknat, lebih-lebih yang melaknat ini adalah Rasulullah, sang kekasih Allah.

Kampanye LGBT semacam Miss Queen, adalah salah satu turunan dari paham liberalisme, dimana manusia diarahkan untuk bebas berekspresi. Tak peduli bagaimana Sang Kholiq telah menata sedemikian rupa hidupnya agar sesuai fitrahnya. Laki-laki dengan fitrah maskulinnya, perempuan pun dengan fitrah feminimnya. Jika sudah menyalahi fitrah, maka artinya berani berhadapan dengan sang pemilik diri kita, sang penguasa langit bumi. Bukankah kita adalah manusia yang lemah, bahkan mengetahui apa yang sedang bekerja dalam tubuh kita pun tidak tahu? Ketika Allah dan RasulNya melarang suatu perbuatan itu sejatinya karena sayang dengan kita. Melalui ajaran Islam , kita dapat merasakan betapa Allah itu begitu detail sekali mengatur untuk kita mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Hanya saja, perasaan ini hanyalah bagi orang-orang yang terpanggil hatinya untuk kembali merenungi hakikat kehidupan ini.

Dan sayangnya, sebuah negara mayoritas muslim tidaklah otomatis pemimpinnya menerapkan Islam juga tidak otomatis menyadari tentang keharaman transgender, kampanye LGBT semacam Miss Queen tersebut. Padahal, pangkal dari pelaksanaan syariat Islam adalah para pemangku kebijakan negara, sehingga mereka yang paling bertanggungjawab nanti dihadapan Allah.

 Abdullah bin Umar mengatakan, Rasulullah SAW berkata, "Ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggung jawaban kepemimpinannya, seorang pemimpin umat manusia adalah pemimpin bagi mereka dan ia bertanggung jawab dengan kepemimpinannya atas mereka." 

Jika para pemimpin negara abai, maka seluruh rakyat pun akan mendapatkan akibatnya. Oleh karena itu, butuh penyadaran dari pihak-pihak yang memahami dan berani menyatakan muhasabahnya.

Bukankah firman Allah berikut ini menggetarkan hati kita?

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS Al Anfal 25).

Ya Allah, semoga kita semua terjaga dari azabNya. Aamiin.[] 

Posting Komentar untuk "Panggilan Hati menolak Kampanye LGBT"