Bencana Alam Bukan Sekedar Takdir




Oleh : Fitriyah Permata (Sahabat Visi Muslim Media)


Dunia mengalami krisis perubahan iklim yang kian ekstrem. Suhu panas bumi kian meningkat, hal tersebut mengakibatkan jumlah es di Antartika kian menipis. Berdasarkan penelitian, es di Antartika telah mencair sebanyak 28 Triliun ton hingga 2017,dikutip dari republika. com 26/01/2021. Dilansir dari World Wildlife Fund (WWF), salah satu dampak utama dari mencairnya gletser ialah kenaikan permukaan air laut dunia, karena bongkahan gletser akan jatuh dan mencair di laut. Akibatnya erosi pantai dan gelombang badai pantai, seperti topan, akan meningkat (kompas.com 27/03/2021).

Deforestasi hutan menjadi salah satu penyebab naiknya suhu panas bumi. Deforestasi yaitu pengubahan lahan hutan menjadi lahan tidak beraturan untuk aktivitas manusia (wikipedia). Biasanya untuk lahan kelapa sawit, penambangan dan pemukiman. Dalam pelaksanaan deforestasi biasanya dilakukan dengan pembakaran hutan, karena cara itu memakan biaya paling murah. Kebakaran hutan memiliki dampak permanen di atmosfer. Untuk pertama kali, para ilmuwan membuktikan asap kebakaran hutan membentuk  awan raksasa pyrocumulonimbus yang bisa bertahan selama berbulan-bulan dan merusak lapisan ozon sebagaimana dilansir dari kompas.com ( 12/08/2019). 

Jika Deforestasi terus berlangsung,maka kondisi lapisan ozon akan semakin mengkhawatirkan. Artinya suhu panas bumi akan terus meningkat, makhluk hidup di bumi akan sulit untuk bertahan hidup. Selain itu banjir juga akan semakin mengancam di banyak daerah, sebab bumi semakin sedikit memiliki serapan air. Dalam sistem kapitalisme sudah sebuah hal lumrah jika segala cara dihalalkan demi meraup banyak keuntungan. Sekalipun aktivitas bisnisnya merusak lingkungan. Kebijakan yang ditentukan hanya tentang bagaimana para pemodal bisa lebih mudah meraup banyak keuntungan. 

Jadi sebenarnya banyaknya bencana alam seperti banjir bandang, kekeringan yang berkepanjangan serta longsor bukan semata sebuah takdir dari Allah. Tetapi itu semua hasil dari ulah manusia yang terus membuat kerusakan. Kerusakan yang disebabkan umat yang saat ini terjangkit kapitalisme dan sekulerisme. Sehingga mereka hanya memikirkan tentang banyaknya materi tanpa berpikir panjang tentang kondisi alam di masa depan. 

Berbeda jika dalam sistem Islam, Allah menyeru kepada umatNya agar mereka menjaga alam semesta, sebagaimana tertuang dalam firman Allah, QS Al-anbiya 107 "Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam ”. Lakukan penghijauan, menanami tanah yang tandus. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda, "Tidak ada seorang Muslim pun yang menanam tanaman atau menyemai benih tumbuh-tumbuhan, kemudian buah atau hasilnya dimakan manusia atau burung, melainkan yang demikian itu adalah sedekah baginya." HR Bukhari. Dilarang merusak tetumbuhan, memotong dahannya tanpa manfaat, atau menoreh kulit batangnya. "Siapa yang memotong pohon bidara, Allah akan membenamkan kepalanya ke dalam neraka." (HR Abu Dawud). 

Begitu luar biasanya Islam dalam menjaga lingkungan dan alam semesta. Islam adalah sebuah sistem yang sempurna, yang apabila diterapkan untuk mengatur kehidupan, maka akan tercipta keteraturan, kedamaian, serta berkah yang melimpah. Saatnya umat Islam kembali memakai sistem Islam untuk mengatur seluruh aspek kehidupan. 


Wallahu'alam bishawab 

Posting Komentar untuk "Bencana Alam Bukan Sekedar Takdir"