Meraih Kemuliaan dengan Berjuang Menegakkan Syariah Islam Kaffah
Oleh : L. Nur Salamah, S.Pd (Kontributor Media)
Bicara tentang Bulan Rajab, merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Sebelum masa Khalifah Umar Ibnu Khatab, di mana kalender Hijriyah itu dibentuk, orang-orang Arab telah mengenal Rajab sebagai bulan yang mulia sebelum Sya'ban dan Ramadan.
Terkait istilah bulan haram bukanlah seperti istilah keharaman dalam makanan atau perbuatan tertentu yang dilarang oleh Allah SWT. Namun yang harus kita ingat adalah Masjidil Haram yaitu sebuah tempat yang mulia.
Mengingat begitu mulianya Bulan Rajab, maka di bulan ini dilarang untuk melakukan berbagai bentuk kezaliman. Baik menzalimi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu harus berhati-hati jangan sampai melakukan kemaksiatan, karena dosanya akan berlipat ganda. Begitu sebaliknya, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan. Karena pahala yang Allah janjikan juga akan dilipatgandakan.
Apabila kita membaca sejarah, artikel-artikel Islam, maka akan banyak kita dapati peristiwa penting yang terjadi di Bulan Rajab. Yang jelas tidak perlu lagi dituangkan di sini. Namun dari sekian banyak peristiwa, yang paling besar adalah Isra' wal Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Adapun peristiwa Isra' Mi'raj tersebut, dalam buku yang ditulis oleh Abdurrahman al-Baghdadi, beliau mengungkapkan dari sisi politis yang terjadi pada diri Rasulullah SAW. Ternyata di sana terjadi transformasi kepemimpinan global dunia, yang tadinya dunia itu dipimpin oleh Nabi-nabi dari kalangan Bani Israil, mulai dari Nabi Musa hingga Nabi Isa Alaihi salam semua dari kalangan Bani Israil.
Dengan adanya peristiwa Isra' Mi'raj itu, beliau Rasulullah SAW menjadi pemimpin seluruh nabi. Itu merupakan indikator bahwa Allah SWT akan menyelenggarakan estafet kepemimpinan politik dunia kepada Baginda Nabi SAW.
Selain peristiwa penting dan sejarah kegemilangan Umat Islam yang terjadi di Bulan Rajab, ada juga sebuah peristiwa yang teramat sangat memilukan. Peristiwa tersebut terjadi pada 28 Rajab 1343 Hijriah tepatnya 3 Maret 1924, kaum muslimin kehilangan pelita, kehilangan kepemimpinan yaitu dihancurkannya institusi kekhilafan yang terakhir di Turki Usmani oleh Mustafa Kemal Pasya laknatulllah alaik. Sejak saat itu sudah hampir 102 tahun berlalu kaum muslimin tanpa junnah atau perisai yang melindungi dan menjaga. Syariat Islam dicampakkan, Islam dan para ulama dinistakan bahkan terus di zalimi.
Lantas apa yang bisa kita lakukan, untuk bisa meneladani para salafussaleh, yang senantiasa meningkatkan berbagai amal kebaikan serta meraih kemuliaan di Bulan Rajab ini.
Momentum sesungguhnya diantara amal-amal sunnah, ada sebuah amalan yang luar biasa yaitu amal jamaah fardhu kifayah yakni perjuangan mengembalikan hukum-hukum Allah SWT dalam naungan khilafah.
Hal tersebut harus kita lakukan dan terus kita lakukan dengan menjelaskan kepada umat betapa momentum Rajab ini kita gunakan semaksimal mungkin melakukan kewajiban, menyadarkan umat akan pentingnya kaum muslimin melaksanakan syariat Islam secara kafah dalam naungan khilafah Islamiyyah ala minhajnubuwah.
Allahu'alam Bishowwab.
Posting Komentar untuk "Meraih Kemuliaan dengan Berjuang Menegakkan Syariah Islam Kaffah"