PKAD: Sudah 10 Tahun Aparat Represif terhadap Warga Wadas
Jakarta, Visi Muslim- Analis Senior Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Fajar Kurniawan menyatakan sudah sepuluh tahun aparat represif kepada warga Wadas yang menolak lahannya dijadikan tempat penambangan andesit.
“Fakta yang terjadi di sana adalah keberpihakan aparat kepada penguasa, dan melakukan tindakan represif tersebut selama 10 tahun,” tegasnya dalam Kabar Petang, Rabu (16/2/2022) di kanal YouTube Khilafah News.
Menurutnya, sejak rencana pembangunan Bendungan Bener digulirkan dengan menjadikan andesit di Desa Wadas sebagai target bahan bakunya, warga Wadas menolak dengan tegas. Alih-alih berdialog dari hati ke hati, pemerintah malah mengerahkan aparat.
“Polisi berkali-kali melakukan tindakan represif yang terjadi di Desa Wadas sendiri, yang terjadi ketika dalam proses pengadilan di berbagai unjuk rasa damai yang dilakukan oleh masyarakat. Nah inilah rangkaian peristiwa ini yang memunculkan trauma di masyarakat,” jelas Fajar.
Tindakan tersebut, dinilai Fajar, tidak sesuai dengan slogan Polri yang mengayomi, melindungi dan melayani. “Jadi jelas apa yang dilakukan oleh aparat hukum jauh dari melindungi masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kejadian terbaru tindakan represif aparat ditunjukkan melalui banyaknya personil bersenjata lengkap hanya untuk mengawal pengukuran tanah di Desa Wadas.
“Kenapa harus bersenjatakan lengkap? Ini yang kita juga tanyakan komitmen Kapolri yang menyebut polisi yang presisi, responsibilitas, dan berkeadilan. Di mana itu? Justru sekali lagi dalam faktanya, polisi mengukuhkan menjadi pelindung dan pengayom penguasa bukan masyarakat,” pungkas Fajar.[] Fatih Solahuddin
Posting Komentar untuk "PKAD: Sudah 10 Tahun Aparat Represif terhadap Warga Wadas"