Runtuhnya Khilafah: Ada Pengkhianat dan Jauhnya Umat dari Syariat
Banjarmasin, Visi Muslim- 101 tahun sudah umat Islam tanpa khilafah, institusi penyatu kaum muslimin di seluruh dunia. Negara tersebut sempat bertahan lebih dari 13 abad, yang kemudian berangsur runtuh akibat menjauhnya umat Islam dari akidah dan syariat, hingga hadirnya para pengkhianat.
Setidaknya hal ini diungkapkan Intelektual Muslim Kalimantan Selatan Dr. M. Riduansyah Safari, S.Sos., M.Si., saat menjadi salah satu pembicara, di Gelar Wicara Rajab 1443 H oleh Forum Komunikasi Majelis Taklim Banjarmasin, yang dialirkan Kanal YouTube Banua Syariah, Ahad (20/02/2022).
“Para penjajah Inggris menemukan cara untuk meruntuhkan sistem politik Islam ini, yaitu dengan menjauhkan umat dari akidah Islam yang menjadi dasar negara dan juga hukum syariat Islam, serta memasukkan agen-agen pengkhianat dalam Daulah Utsmani sehingga meruntuhkannya dari dalam,” urai Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat tersebut.
Kekhilafahan pun hilang pada 3 Maret 1924, usai pewarisan panjang pergantian kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, dari Khulafaur Rasyidin, Umayyah, dan Abbasiyah.
Oleh karena itu, Riduansyah mengajak umat Islam untuk mengembalikan lagi kejayaan kaum muslimin tersebut, yang telah membuktikan hadirnya rahmat bagi sekalian alam.
“Hal ini tidak terlepas dari adanya kekuatan akidah dan penerapan syariat Islam yang bersumberkan Al-Qur’an dan sunah,” tegasnya.
Apabila syariat Islam diterapkan secara kaffah, negara pun bersikap adil dalam mengayomi rakyatnya, sebagai bentuk dari politik dalam negeri.
“Serta politik luar negerinya yaitu berupa dakwah dan jihad fi sabilillah,” pungkas Riduansyah.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Ekspo Rajab 1443 H, yang digelar maraton dalam satu pekan, bersama banyak daerah lainnya se-Indonesia, sebagai pengingat kaum muslimin, akan kewajiban bersatu dalam sebuah kepemimpinan.[]
Posting Komentar untuk "Runtuhnya Khilafah: Ada Pengkhianat dan Jauhnya Umat dari Syariat"