Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

eLGe83TQ+ yang semakin fenomenal



Oleh: Yanti Nurhayati, S.Sos 

       Fenomena terkait LGBT (Lesbi, Gay , Biseksual dan Transgender), kini sudah menambah nama dibelakangnya menjadi LGBTQ+ , Kebanyakan orang pada umumnya menggunakan istilah LGBTQ+ yang mencakup komunitas lain dalam LGBTTTQQIAA, apakah itu? (Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender, Transeksual = tdk memiliki identitas gender, Two Spirit = jiwa ganda, Queer = mendeskripsikan identitas seksual dan gender selain heteroseksual dan cisgender, Questioning = istilah ketika seseorang masih dalam proses eksplorasi , Intersex = dengan variasi karakteristik jenis kelamin, Asexual = kurangnya ketertarikan seksual pada siapapun, Ally = menganggap dirinya sbg teman bagi komunitas LGBTQ+).

       Komunitas LGBTQ+ didunia khususnya di Indonesia mengkhawatirkan karena semakin bertambah jumlahnya. Penambahan jumlah ini disebabkan karena banyak pendukungan dan penerimaan dari masyarakat, salahsatu perusahaan terbesar di Indonesia Unilever merupakan perusahaan yang terang-terangan mendukung komunitas ini. "Kami berkomitmen untuk membuat rekan LGBTQ+ bangga karena kami bersama mereka. Karena itu, kami mengambil aksi dengan menandatangani Declaration of Amsterdam untuk memastikan setiap orang memiliki akses secara inklusif ke tempat kerja," kata Unilever. (Harian Republika 19 Juni).

Dan yang mengejutkan, belum lama ini Deddy mengundang Ragil Mahardika dan Frederik Vollert yang merupakan pasangan gay yang tinggal di Jerman ke dalam podcast YouTubenya, Deddy Corbuzier banyak membahas seputar kehidupan dan hasrat seksual seorang gay.

Tentu saja video ini mendapatkan kecaman keras dari netizen, yang sangat wajar harus dikecam karena Indonesia sebagai negara yang bermayoritas muslim.

Fenomena ini tentu saja bukan hal yang baik bagi kaum muslim. Jika terus dibiarkan maka akan mengancam ketahanan keluarga, tetapi lebih dari itu akan mengancam lahirnya generasi muslim yang akan melanjutkan estafet perjuangan penegakan Islam.

Allah SWT dalam Al Qur'an menciptakan manusia hanya dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan diciptakan untuk berpasang-pasangan.

Dalam surat Al Hujurat 13

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan kbersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Mahateliti."

Mengapa LGBTQ+ bertahan dan semakin banyak?

         Di negeri yang menganut sistem sekuler kapitalisme, atas nama hak asasi manusia (HAM) seseorang bisa bebas bertindak sesuai dengan keinginannya. Selama tidak ada yang terganggu, maka dianggap sah-sah saja, termasuk kasus ini. Hal ini wajar karena sistem kapitalisme menjadikan manfaat sebagai asas dalam kehidupan dan dalam implementasinya, sistem ini melahirkan liberalisme atau kebebasan. Liberalisme dalam sistem kapitalisme mengajarkan empat kebebasan yang sangat destruktif, yaitu kebebasan beragama, berpendapat, kepemilikan, dan berperilaku. Empat kebebasan inilah yang saat ini mencengkeram kuat banyak negeri di muka bumi ini yang menjadi biang keladi munculnya berbagai macam pemikiran dan tingkah laku yang menyimpang, bahkan tidak sesuai dengan fitrah manusia.

Pandangan Islam

         Islam memandang bahwa hasrat cinta dan naluri seksual adalah naluri yang diciptakan Allah pada manusia untuk melestarikan kelangsungan jenisnya. Dengan naluri ini, laki-laki dan perempuan bisa berpasangan dan melahirkan keturunan. Allah menghendaki keturunan manusia adalah keturunan yang berkualitas. Karena itulah, Islam membatasi lahirnya keturunan hanya dari suatu pernikahan.

Al Qur'an merupakan sumber ajaran agama Islam yang harus dijadikan pegangan dalam kehidupan manusia yang di dalamnya terdapat berbagai pelajaran mulai dari cerita masa lampau hingga masa kini. Salah satunya, kisah pada zaman Nabi Luth, kaumnya yang terkenal sebagai penyuka sesama jenis dilaknat Allah SWT dengan azab amat pedih. Ini merupakan pertanda bahwa Allah SWT tidaklah menyukai perbuatan tersebut. 

Fenomena seperti ini hanya bisa dihentikan oleh peran tegas negara (khilafah) untuk menegaskan Islam sbg standar benar dan salah bagi pemikiran, perilaku individu dan tatanan masyarakat.

Walahu'alam Bishowab



Posting Komentar untuk "eLGe83TQ+ yang semakin fenomenal"

close