Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Liberalis Asing Bertingkah di Negeri Muslim




Oleh: Yanti Nurhayati, S.Sos


Fenomena pemberitaan 3LG3B3TE, masih menjadi topik utama di media sosial. Bagaimana tidak kembali menjadi perhatian, belum lama ini Kedutaan Inggris berulah dengan keberaniannya mengibarkan bendera 3LG3B3TE. Pengibarannya bukan hanya di Indonesia, tapi juga negara lainnya. Ulah ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena Indonesia negara yang mayoritas penduduknya muslim.

Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf memprotes pengibaran bendera pelangi 3LG3B3TE di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. Pemerintah Indonesia diminta tidak membiarkan setiap perwakilan asing melecehkan norma dan nilai yang berlaku di negara ini.

Politikus PKS itu pun mendukung upaya pemerintah dalam menegakkan kedaulatan negara ini dengan mengirimkan pesan yang tegas bahwa setiap perwakilan asing di Indonesia tidak diperkenankan secara provokatif mengkampanyekan nilai dan norma yang tidak sesuai dengan pandangan hidup warga di negara ini. (JPPN.Com, 22 Mei 2022)

Namun yang menjadi pertanyaan mengapa Kedutaan Inggris berani mengibarkan bendera 3LG3B3TE di negeri ini? Padahal mereka tahu bahwa Indonesia adalah negeri muslim.

Keberanian kedutaan negeri barat dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum syariat Islam, merupakan bukti adanya kebebasan melakukan apapun di negeri ini. Pemerintahan yang Sekular Liberal (kebebasan dalam bertingkah laku dan agama tidak mengatur kehidupan) memang membiarkan bibit-bibit kemaksiatan ini tumbuh. 

Sehingga 3LG3B3TE di negeri ini tumbuh pesat dengan alasan hak asasi manusia. Mereka, kaum 3LG3B3TE, menggunakan perspektif kemanusiaan, mereka mengatakan justru jika mengganggap mereka (kaum 3LG3B3TE-red.) adalah manusia, maka harus diterima. 

Menyikapi hal tersebut, seorang cendekiawan muslim, Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menyatakan musuh besar 3LG3B3TE adalah agama. 

“Kaum 3LG3B3TE dan pendukungnya tahu bahwa musuh besar mereka adalah agama. Tidak ada perspektif apa pun yang bisa menghalangi mereka, kecuali agama,” jelasnya dalam “Jangan Jadi Corong Setan” di kanal UIY Official, Ahad (15/5/2022).

UIY menyatakan, pada suatu saat Kaum Sodom ini bisa memerangi “kaum agamawan” yang mereka nilai sebagai penghalang utama. 

Allah SWT telah mengingatkan dalam QS An-Nur ayat 19 bahwa sesungguhnya orang-orang yang ingin agar fahisyah (perbuatan yang sangat keji itu) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat.

Begitu juga dengan sabda Rasulullah SAW bahwa jika ada sebuah dosa dilakukan di muka bumi ini dan orang yang menyaksikan itu membenci dan menolaknya, maka ia bagai orang yang tidak menyaksikan. Sebaliknya, jika ia tidak menyaksikan, tetapi ia rida dengan kemaksiatan itu, maka ia bagai orang yang menyaksikan.

Islam Merupakan Solusi

Tentu saja, perang melawan 3LG3B3TE harus terus digaungkan, karena jika dibiarkan akan semakin menggila keberadaannya. Dengan menancapkan Akidah Islam sejak dini pada diri setiap muslim merupakan salah satu upaya memerangi tumbuhnya 3LG3B3TE dan menjadikan negara sebagai perisai rakyatnya merupakan bentuk penjagaan negara kepada rakyat dari berbagai macam ancaman kemaksiatan. Dan hanya negara yang menerapkan sistem Islam yang mampu menjadi perisai bagi rakyatnya. Terutama dalam menghadapi serangan liberalis sekularis asing masa kini.


Walahua’lam Bishawab 

Posting Komentar untuk "Ketika Liberalis Asing Bertingkah di Negeri Muslim"

close