Liqa Syawal Ulama Aswaja Kab. Malang: 'Era Kematian Demokrasi, Khilafah Pasti Tegak Kembali'



Kab. Malang, Visi Muslim-  Ulama Aswaja Kab. Malang merasa resah dengan banyak undang-undang dan aturan hukum yang dirasakan lebih menguntungkan oligarki (pengusaha), dan mengesampingkan kepentingan rakyat. Contohnya UU Minerba, Omnibus Law Cipta Kerja, UU tentang penanganan Covid-19, dan lainnya. Kepentingan dan kemaslahatan rakyat terabaikan atau sengaja diabaikan. Rakyat dipaksa menanggung beban berat, tanpa bisa merasakan kebaikan kecuali hanya setetes saja.

Disisi lain, negeri ini berlimpah dengan kekayaan alam. Namun, kekayaan alam itu dikuasai oleh swasta dalam negeri dan asing. Sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit juga dikuasai swasta. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, luas perkebunan kelapa sawit mencapai 15,08 juta hektare (ha) pada 2021. Mayoritas dimiliki oleh Perkebunan Besar Swasta (PBS) yaitu seluas 8,42 juta ha atau 55,8%. Perkebunan Rakyat (PR) seluas 6,08 juta ha atau 40,34%. Perkebunan Besar Negara (PBN) seluas 579,6 ribu ha atau 3,84%.

Dengan melalui proses demokrasi pula, Indonesia terjerembab ke dalam kubangan utang ribawi, yang akan berakibat menjadikan Indonesia sebagai negara yang bangkrut atau negara yang gagal.



Utang Pemerintah dan utang sektor publik makin menggunung. Hingga akhir Februari 2022, utang Pemerintah pusat mencapai Rp 7.014,58 triliun atau 40,17 persen dari PDB. Dengan jumlah utang itu, jika dibagi rata dengan 273,8 juta orang penduduk Indonesia per 31 Desember 2021, maka perorang menanggung utang Rp 25,6 juta.

Total utang yang ditanggung negara, yakni utang sektor publik yang terdiri dari utang Pemerintah Pusat, BI dan utang BUMN keuangan dan non-keuangan jauh lebih besar lagi. Menurut Statistik Utang Sektor Publik (SUSPI) oleh BI, pada kuartal ke-4 2021 total utang sektor publik mencapai Rp 13.448,8 triliun.



Atas kondisi ini, Ulama aswaja Kabupaten Malang merasa prihatin, dan sebagai bentuk ihtimam bi amril muslimin, peduli dengan urusan umat Islam, serta tanggung jawab sebagai ulama pewaris nabi, maka pada Liqa Syawal Ulama Aswaja Kab. Malang, Kamis, (26/5/2022) menyampaikan nasehat dan seruan kepada penguasa dengan point-point sebagai berikut:

1. Pertarungan ideologi sedang memasuki babak akhir;

2. Sistem demokrasi kapitalis mengalami kegagalan meraih impian nya, kalah dalam pertarungan dan tengah memasuki masa akhir kematiannya;

3. Fajar kembalinya Sistem Islam, yaitu Khalifah telah tampak menyingsing; kehadirannya (yang diperjuangkan dan dinantikan) segera menggantikan demokrasi;

Kami juga menyerukan:

1. Tingkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala;

2. Tingkatkan perjuangan agar kesadaran masyarakat untuk kembali kepada Islam bertambah dan meluas;

3. Tinggalkan demokrasi, sistem kufur, sistem diktator (Mulkan Jabriyan), sistem yang bertentangan dengan Islam;

4. Tegakkan khilafah, satu-satunya sistem pemerintahan dalam Islam yang akan melaksanakan dan menerapkan syariat Islam secara kaffah. []







Posting Komentar untuk "Liqa Syawal Ulama Aswaja Kab. Malang: 'Era Kematian Demokrasi, Khilafah Pasti Tegak Kembali'"