Bullying Merusak Generasi, Harus Dihentikan
Ilustrasi |
Oleh: Sri Widiastuti (Muslimah Karawang)
Dunia pendidikan saat ini tak kalah heboh dan membutuhkan perhatian. Sikap dan perilaku anak-anak didik sungguh membuat miris.
Seharusnya anak-anak didik itu menjadi teladan dan menjadi generasi yang membanggakan, juga generasi yang cemerlang.
Generasi yang mampu membanggakan ora tua dan tempat dia menuntut ilmu. Serta mampu menjadi generasi penerus peradaban umat dan bangsa.
Namun saat ini banyak anak-anak yang justru terjerumus dalam pergaulan bebas. Ada pula anak yang kurang kasih sayang dari keluarga. Sehingga dia mencari pelampiasan, mencari perhatian kepada orang lain atau pun teman-temanya. Dengan cara melampiaskan kemarahan ataupun kekecewaannya kepada rekan sejawatnya.
Akhirnya sang anak menjadi anak yang kurang adab serta sopan santun, bahkan sang anak sudah hilang rasa empatinya ke sesama teman. Sehingga temanya menjadi korban kekerasan (Bullying)
Umumnya anak-anak yang suka melakukan tindakan bullying (perundungan) terhadap temannya tidak mempunyai rasa empati dan hormat kepada orang yang lebih tua.
Sikap sopan santunnya pun sudah berkurang, bahkan rasa keimanannya pun tipis.
Bagaimana dengan korban? Biasanya menjadi anak pendiam atau anak yang suka mengurung/menutup diri, bahkan takut mengadukan kepada orang tua.
Kasus bullying setiap hari semakin meningkat baik yang nyata lewat media sosial atau pun yang tak terlihat. Baru-baru ini beredar video viral bullying anak-anak terhadap seorang nenek (kumparanNEWS.com, 20/11/ 2022).
Ini membuktikan bahwa anak-anak krisis adab dan sopan santun, minus rasa empati.
Kasus di atas belum selesai muncul lagi kasus yang lainya, ada anak-anak yang membully temanya. Dengan memakaikan korban sebuah helm kemudian di tendang dan di pukuli, hingga sang anak terjatuh dan pingsan. (Kumparan. Com 20 November 2022)
Fenomena bullying merupakan masalah serius. Hal ini membutuhkan solusi yang paripurna, agar perundungan serupa tidak terulang kembali.
Sikap bullying ini harus dihentikan, harus memberi ketegasan kepada para anak-anak didik serta para generasi muda, bahwa sikap itu tidak terpuji, menanamkan rasa sopan santun di balut keimanan yang dapat memunculkan rasa takut pada Sang Khalik.
Dengan rasa takut kepada Sang khalik berbalut keimanan paling tidak para anak akan berfikir ulang untuk melakukan kesalahan atau pun melukai orang lain. Karena hal itu tidak berguna dan bisa mendapatkan dosa.
Menanamkan pola pikir bahwasanya dalam diri kita setiap perbuatan itu akan dilihat dan di pertanggungjawabkan kelak di hari akhir.
Dengan ada nya rasa ke imanan maka di harapkan selanjutnya akan muncul para anak-anak didik serta generasi muda yang beriman, cemerlang dan bertakwa.
Sehingga mampu menjadi kebanggaan orang tua dan bangsa. Semoga kasus-kasus bullying tak lagi ada dan hilang berganti dengan kebaikan berlandaskan ahklak mulia, Aamiin.
Wallahu'alam
Posting Komentar untuk "Bullying Merusak Generasi, Harus Dihentikan"