Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pindah IKN, Seberapa Urgen? Simak Penjelasan Ahli di FGD Forum Doktor #37





FDMPB—Pro dan kontra perpindahan ibu kota negara (IKN) menjadi perbincangan yang menarik. Tak ayal Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) mengadakan FGD pada Sabtu, (9/9/2023). Acara live streaming dan zoom dihadiri Prof. Fahmi Amhar (Cendekiawan Muslim), Dr Ir. Sa’dianoor, ST., M.Si (Pengamat Pertahanan) dan Dr Ahmad Sastra, MM (Ketua FDMPB).

“Pembahasan pemindahan ibu kota memang menarik dan dibahas berkali-kali. Ya selama kurun empat tahun terakhir ini. Sebenarnya bukan hal yang tidak boleh. Sebab Indonesia sudah pernah memindahkan ibu kota dulu dari Jogja ke Bukittinggi. Bahkan di jaman dulu biasa memindahkan ibu kota,”buka Prof Fahmi di FGD “Menakar Urgensitas Pindah IKN Seberapa Urgen?”

Lanjutnya, “Di Indonesia belum ada yang berpengalaman. Karena ini perpindahan ibu kota antar pulau yang berjauhan. Bersamaan dengan kondisi geo-bio-fisik, infrastruktur ekonomi, sosial budaya dan politik yang berbeda.”

Antara pro dan kontra perpindahan IKN terdapat hal penting. Sebuah kota memang seharusnya hanya dibangun untuk meningkatkan ketaqwaan para pemangku kepentingannya, dan menjadi rahmat untuk semesta alam! Tidak boleh kota itu mendzalimi alam, manusia di dalam atau di luarnya, apalagi generasi mendatang.

Ibu kota negara posisinya tidak harus di tengah-tengah, sebagaimana posisi IKN. Keterkaitan ibu kota negara itu dengan geopolitik yang meliputi wawasan nusantara. Kemudian geostrategis yang meliputi ketahanan nasional.

Untuk melihat keterkaitan geopolitik, Dr Sa’dianoor menegaskan tiga hal penting yaitu (1) adanya kelompok, (2) perbedaan kelompok, (3) upaya beberapa orang untuk mempengaruhi atau mengendalikan perilaku/tindakan orang lain.

“Geostrategi dan geopolitik berkaitan dengan isu-isu politik dan strategi yang antara lain memiliki dampak penting menentukan dari faktor lokasi fisik bumi,”tambah Dr Sa’dianoor.

Dari sisi geopolitik sendiri harus tergambarkan bahwa daerah yang akan dijadikan lokasi IKN itu adalah lokasi yang dapat dikendalikan dan bersaing.

“Nah ini lokasinya seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa lokasi ini berada di Provinsi Kalimantan Timurdan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Kemudian lokasi intinya itu berada di kecamatan Sepaku desanya itu adalah Desa Bumi Harapan,”jelasnya.

Dr Sa’dianoor membeberkan pengalamannya penelitian di IKN. “Kebetulan saya pada Desember 2020 melakukan penelitian di lokasi ini. Alhamdulillah waktu itukarena belum ada undang-undang IKN jadi saya masih bebas untuk masuk. Artinya mengelilingi daerah ini dari ujung ke ujung , dari air terjun sampai ke bawah ke daerah Serawak.”

 “Geostrategis IKN Nusantara memerlukan sistem pertahanan terbaik yang bisa dibuat oleh anak bangsa dengan memperhatikan kedelapan aspek GATRA,”simpulnya.

Secara filosofis, Dr Sastra mengurai pembahasan ibu kota. “Istilah ibu kota tidak menggunakan bapak kota. Ibu itu seorang yang tahu betul sosok yang melahirkan anak, melindungi, mendidik, membesarkan, membahagiakan, dan menyelamatkan.”

Sementara kota sendiri adalah wilayah geografis pusat pemukiman dan kegiatan masyarkat di dalam batas-batas administratif yang diatur oleh undang-undang. Jika mengamati dalam Islam kota disebut Madinah.

Madinah, tambah Dr Sastra, dipimpin oleh Rasulullah SAW. Terdapat asal kata Madinah, pertama adalah dainun (keberhutangan) terkait perjanjian manusia kepada Allah sebelum dilahirkan. Kedua adalah diin (agama) jalan hidup tentu Islam. Kemudian dikembangkan menjadi tamadun (peradaban).

Filosofi ibu kota dalam Islam terkait geografis, sosiologis, psikologis. Seperti tidak ada kedzaliman. Serta ada konsep teologis, ideologis, kepemimpinan, konstitusi, dan kedaulatan. Dr Sastra juga menggambarkan ibu kota khilafah yang mengandung unsur etis dan estetis (keindahan).

“Madinah ketika diterapkan syariah mengandung maqoshidu syariah. Penerapan hukum dalam konsep negara Islam jelas lebih baik daripada penerapan hukum di negara sekular. Jadi pemindahan ibu kota soal teknis,”tukasnya.

FGD Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa dihadiri kalangan luas. Seperti masyarakat umum, akademisi, peneliti, pengamat, dan mahasiswa. Meluasnya pembahasan soal pindah IKN diharapkan mampu memberikan panduan seperti gambaran pindah IKN. Apakah mampu membawa kesejahteraan kepada rakyat atau sebaliknya membawa kemudharatan? Jadi pindah ibu kota tidak sekadar teknis, tapi juga harus difikirkan matang secara filosofis.[] 

Posting Komentar untuk "Pindah IKN, Seberapa Urgen? Simak Penjelasan Ahli di FGD Forum Doktor #37"

close